Zona Hijau, DLH Klaim Kualitas Udara Baik

- Selasa, 17 September 2019 | 09:25 WIB

TANJUNG SELOR – Meski wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) tengah diselimuti kabut asap. Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Utara (Kaltara) mengklaim bahwa kualitas udara masih dalam kategori baik.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan pada DLH Kaltara, Obed Daniel mengatakan, melihat kondisi udara saat ini, masyarakat akan menilai sudah pasti kabut asap sebagai pencemaran. Namun dari pihaknya jika berdasarkan data dan alat ukur Air Quality Monitoring System (AQMS) masih dalam kondisi aman.

“Kita punya server pengamatan, titiknya ada di area Pasar Induk, Tanjung Selor dan display (tampilan) ada di depan Kantor Gubernur Kaltara,” kata Daniel kepada Radar Kaltara saat merilis kondisi cuaca di Kaltara, Senin (16/9).

Untuk display saat ini memang masih dalam kondisi maintenance (pemeliharaan). Sebab ada beberapa komponen yang rusak, tetapi data yang terekam oleh server tetap berjalan. Berdasarkan hasil data itu, sampai saat ini indikator yang ditunjukkan bahwa kualitas dalam udara di Kaltara masih dalam kriteria baik. Artinya, saat ini Kaltara masih dalam zona hijau. Jadi dalam AQMS ini mendeskripsikan cuaca berdasarkan warna. Baik (hijau) sedang (biru), tidak sehat (kuning), sangat tidak sehat (merah) dan berbahaya (hitam).

“Nah, yang dikatakan baik itu nilainya 0-50 µm. Dari data yang ada untuk kategori udara di Kaltara masih di angkat 17 µm. Artinya berdasarkan AQMS, kualitas udara kita masih baik. Dan semua itu juga sudah ada dasar hukumnya. Yakni, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,” sebutnya.

Secara data memang kondisi udara di Kaltara masih baik. Namun, masyarakat harus tetap selalu waspada. “Kepada masyarakat kita mengimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah, kalaupun ada aktivitas di luar rumah harus menggunakan masker,” bebernya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membakar sampah. Karena hal itu dapat menambah jumlah asap yang sudah ada. Bisa saja saat ini tepantau baik. Tapi jika ada penambahan pembakaran kualitas  udara di Kaltara masuk dalam zona biru.

“Kalau sudah sedang berarti udara kita sudah dalam keadan tidak sehat lagi. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah dan membakar perkebunan. Artinya, hal-hal yang dapat menambah potensi asap jangan dilakukan,” ujarnya.

Khusus pembakaran lahan, jika terbukti sengaja maka ada sanksi. Dalam hal ini, DLH akan tetap terus memantau perkebangan cuaca. “Setiap hari akan terus kita pantau, kalaupun nantinya ada peningkatan akan kita rilis lagi,” bebernya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, sejauh ini belum laporan dari kabupaten/kota pasien yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

"Jangka pendek memang belum ada. Tapi janga panjang akan terus kita pantau laporan bulan depan," kata Agus.

Melihat kondisi saat ini, Kaltara masih dalam kategori aman, berbeda dengan wilayah lain seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) maupun Kalimantan Timur (Kaltim). "Kita di Kaltara ini masih aman, dan kita harapkan tahun depan tidak ada peningkatan penderita ISPA di Kaltara," harapnya.

Hal senada juga disampaikan Dirut Utama (Dirut) Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Surya Tan. Ia mengatakan, sampai saat ini RSD belum ada menerima pasien ISPA. "Saya sudah pantau beberapa hari ini belum ada pasien ISPA, baik di ruang perawatan anak maupun ruang dewasa," bebernya.

Meski begitu pihaknya pihaknya tetap berharap tidak ada masyarakat yang terserang ISPA. Jika ada, RSD selalu siap memberikan pelayanan kepada pasien. "Kondisi saat ini masih sama sebelum ada asap," singkatnya. (*/jai/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X