PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR – Meski wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) tengah diselimuti kabut asap. Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Utara (Kaltara) mengklaim bahwa kualitas udara masih dalam kategori baik.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan pada DLH Kaltara, Obed Daniel mengatakan, melihat kondisi udara saat ini, masyarakat akan menilai sudah pasti kabut asap sebagai pencemaran. Namun dari pihaknya jika berdasarkan data dan alat ukur Air Quality Monitoring System (AQMS) masih dalam kondisi aman.
“Kita punya server pengamatan, titiknya ada di area Pasar Induk, Tanjung Selor dan display (tampilan) ada di depan Kantor Gubernur Kaltara,” kata Daniel kepada Radar Kaltara saat merilis kondisi cuaca di Kaltara, Senin (16/9).
Untuk display saat ini memang masih dalam kondisi maintenance (pemeliharaan). Sebab ada beberapa komponen yang rusak, tetapi data yang terekam oleh server tetap berjalan. Berdasarkan hasil data itu, sampai saat ini indikator yang ditunjukkan bahwa kualitas dalam udara di Kaltara masih dalam kriteria baik. Artinya, saat ini Kaltara masih dalam zona hijau. Jadi dalam AQMS ini mendeskripsikan cuaca berdasarkan warna. Baik (hijau) sedang (biru), tidak sehat (kuning), sangat tidak sehat (merah) dan berbahaya (hitam).
“Nah, yang dikatakan baik itu nilainya 0-50 µm. Dari data yang ada untuk kategori udara di Kaltara masih di angkat 17 µm. Artinya berdasarkan AQMS, kualitas udara kita masih baik. Dan semua itu juga sudah ada dasar hukumnya. Yakni, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,” sebutnya.
Secara data memang kondisi udara di Kaltara masih baik. Namun, masyarakat harus tetap selalu waspada. “Kepada masyarakat kita mengimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah, kalaupun ada aktivitas di luar rumah harus menggunakan masker,” bebernya.