24 Hektare Lahan Hangus

- Selasa, 17 September 2019 | 09:17 WIB

TANJUNG SELOR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi selama September diperkirakan sudah mencapai 24 hektare (ha). Titik api yang menghanguskan lahan hingga 20 ha terjadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Tanggap cepat dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan dan Pemadam Kebakaran (PMK) Bulungan mendirikan posko karhutla di Kecamatan Tanjung Palas Timur. Dua hari terakhir ratusan personel bergerak. Empat titik api ditemukan tersebar di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Komandan Kodim 0903/Tsr Letkol Inf Aswin Kartawijaya menyampaikan, pihaknya bersama Polres Bulungan, BPBD Bulungan, PMK Bulungan telah melakukan pertemuan untuk langkah cepat menghadapi karhutla yang terjadi di Bulungan. Hasilnya, titik konsentrasi berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

“Kita sudah bahas penanganan ini. Dan menyusun agar tetap sinergi pelaksanaan di lapangan. Dan ditentukan titik konsentrasi di Tanjung Palas Timur,” ucap Letkol Inf Aswin Kartawijaya kepada Radar Kaltara, Senin (16/9).

Dijelaskan, saat turun langsung menyaksikan titik api, diakuinya menyulitkan petugas. Lantaran kondisi lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Kemudian, lokasi titik api tak jauh dari pinggir pantai sehingga api sulit dipadamkan dan api mudah menyebar.

“Di lokasi banyak, tidak hanya satu titik api. Ada beberapa. Analisa karena angin agak kencang sehingga mucul di tempat lain dan mudah terbakar karena kondisi begitu kering,” jelasnya.

Dirincikan, titik api tersebar di sejumlah desa, di antaranya Mangkupadi, Pindada, Karintiko, Kampung Baru. Sehingga, pihaknya mengumpulkan warga dan perusahaan untuk melakukan aksi bersama agar titik api tidak meluas. Sejumlah armada dan peralatan dikerahkan untuk menangani titik api.

“Kondisinya sudah padam. Tetapi di bawah masih panas. Ketika angin pantai agak kencang api menyala lagi. Makanya, ini harus dilakukan aksi dan kita bersama-sama agar api padam,” tegasnya.

Di tempat berbeda, Kepala BPBD Bulungan Ali Patokah menjelaskan, sekira 20 ha yang terbakar ditangani sejak pukul 10.00 WITA, Minggu (15/9) hingga pukul 01.00 WITA Senin (16/9). Dikarenakan sejak awal ditemukan ada tiga titik. Kemudian, kembali ditemukan empat titik di Desa Pendada.

Selain membutuhkan waktu cukup lama, persoalan minimnya penerangan juga dirasakan personel. Kemudian, mendapatkan sumber air juga menjadi kendala di lapangan. “Saat ini ada beberapa armada dari PKM BPBD baik kabupaten dan provinsi disiagakan di posko,” jelasnya.

Ia menduga sejumlah lokasi yang terbakar kemungkinan sengaja dibakar. Sebab, lahan tersebut merupakan lahan kosong. Dan saat sejumlah titik sempat melebar ke lahan perkebunan milik masyarakat.

Selain Sekatak, Tanjung Palas Timur merupakan daerah rawan karhutla berdasarkan pantauan selama ini. Dirincikan selama September pihaknya sudah menangani lima kali karhutla. Dengan luas lahan total keseluruhan diperkirakan 24 ha.

“Desa Apung dua kali, dan Tanjung Palas Timur selebihnya. Dan informasi terakhir sekira pukul 15. 30 WITA karhuta terjadi di Desa Apung. Personel sudah menangani,” ungkapnya. (akz/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X