Di Nunukan, Semua Sekolah Diliburkan, Bandara Ditutup

- Senin, 16 September 2019 | 10:22 WIB

DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan, meliburkan seluruh sekolah di Kabupaten Nunukan, akibat kabut asap yang dianggap membahayakan kesehatan para siswa. Kepala Disdikbud Nunukan, H. Junaidi mengatakan, telah disampaikan seluruh jajaran kepala sekolah se-Kabupaten Nunukan untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), baik negeri maupun swasta agar meliburkan para siswa.

“Kabut asap telah menyelimuti wilayah Nunukan dan sekitarnya. Untuk menjaga kesehatan terpaksa meliburkan sekolah,” kata H. Junaidi. Sesuai penyampaian sekolah akan diliburkan selama 2 hari mulai Senin (16/9) hingga Selasa (17/9), karena dampak udara yang tidak sehat. “Lebih baik menghindari, agar tidak terkena penyakit, maka dari itu diliburkan saja dulu selama 2 hari,” ujarnya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nunukan telah menyampaikan melalui prakirawan cuaca, Taufik Rahman bahwa, secara umum pagi hingga sore kondisi masih tetap berkabut akibat sebaran asap kiriman dari luar wilayah Kabupaten Nunukan. “Begitu pula pada malam hari, kondisi udara masih tetap berkabut, namun berpotensi terjadi hujan ringan, begitu pula saat dini hari diprediksi terjadi hujan lokal,” kata Taufik Rahman.

Dia menjelaskan, suhu udara Nunukan mencapai 24 hingga 31 derajat celcius. Dengan kelembapan udara mencapai 68 persen hingga 94 persen. Angin secara umum bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 10 knot hingga 25 knot. Dengan ketinggian gelombang mencapai 0,5 meter hingga 1,25 meter.                                                                                                                                                                         

“Jarak pandang mendatar hanya 1,5 km dalam kondisi kabut asap,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pantauan dan analisa satelit geohotspot, LAPAN, dan pengamatan udara permukaan Kabupaten Nunukan, masih akan terkena dampak dari sebaran asap kiriman dari wilayah lainnya. Hal ini didasarkan masih terdeteksi titik hotspot di wilayah seperti Kaltim, Kalteng, Kalbar dan Kalsel. Bahkan Kaltara sendiri hingga saat ini masih terpantau dan terdeteksi.

Di Kaltara sendiri yang terpantau mulai dari 3 hari yang lalu lokasi disekitar Tanjung Palas, Bulungan, terpantau 3 titik diwilayah tersebut. Sebaran asap yang terjadi di Nunukan, merupakan dampak kiriman dari wilayah lain di mana arah angin dominan dari tenggara barat daya menuju ke barat laut dan utara timur laut sehingga tampak udara kelihatan berkabut hampir di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan.

Dia menambahkan, dampak dari sebaran asap berpotensi buruk bagi segi kesehatan dan berbahaya bagi keselamatan jasa transportasi darat, laut dan udara. Asap juga engurangi jarak pandang (visibility) yang hanya berkisar 1,5 km. Untuk itu, diimbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar untuk menggunakan masker agar mengurangi risiko yang merugikan kesehatan dari menghirup asap secara lansung.

Jasa transportasi darat, laut, udara juga perlu ada kewaspadaan karena jarak pandang yang terbatas bahkan terpantau saat ini kurang lebih 1,5 km. Harap untuk diperhatikan bagi nelayan tangkap, khusus yang beraktivitas di perairan dan bagi yang ingin berangkat menggunakan jasa speedboat dan pesawat harap terus berkoordinasi dengan petugas setempat.

“BMKG sudah berkoordinasi dengan area terkait untuk keselamatan penumpang, dan masyarakat juga perlu memperhatikan dengan keadaan cuaca saat ini harap mempertimbangkan segala sesuatunya, dan perlu pertimbangan lebih lanjut dalam beraktivitas agar mengurangi risiko dan dampak dari kabut asap yang terjadi,” pesannya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan, Tajuddin Tuwo mengatakan bahwa sampai sekarang pihaknya belum memberikan izin libur kepada anak sekolah, lantaran pihaknya belum mendapatkan surat resmi langsung dari BMKG maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan tentang bahaya kabut asap ini. "Kami belum dapat surat resminya, jadi saya rasa asap ini masih aman saja kalau untuk di Tarakan," ucapnya.

Namun, jika pada hari ini kabut asap ternyata semakin parah, maka pihaknya akan meliburkan pelajar di tingkat SD dan SMP.

"Sampai sekarang kami belum lakukan pembahasan resmi terkait kabut asap ini. Tapi kalau besok (hari ini, Red) kabut asapnya semakin parah, maka akan kami liburkan anak-anak," imbuhnya.

    

BERGERAK PAKAI DANA PRIBADI

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X