NV Tarakan Mij, Perusahaan Pertama Eksplorasi Minyak

- Senin, 16 September 2019 | 09:16 WIB

PULAU Tarakan sangat terkenal dengan perminyakannya. Lantas dari catatan sejarah yang ada, siapa sebenarnya yang pertama kali menemukan dan melakukan pengeboran di tanah Kota Tarakan ini?

Sejarah perminyakan ini masih terekam jelas diingatan Arkeologi, Abdul Salam. Pria lulusan Program Magister Arkeologi di Universitas Indonesia, ini mengatakan sebenarnya pengeboran pertama di Tarakan dilakukan oleh NV Tarakan Mij.

Diceritakannya, sekitar 1870-an, dilakukan survei kandungan minyak di Tarakan. Dari hasil survei, Tarakan termasuk pulau yang strategis. Selain tempat pertahanan Belanda, Tarakan juga sebagai tempat depo batu bara.

Konon, sebelum adanya pertambangan di Kalimantan Timur saat itu, yang terkenal di seluruh wilayah Indonesia adalah batu bara. Termasuk di Tarakan.

“Belanda semakin mengintensifkan Tarakan, karena ada kebijakan Pemerintah Hindia Belanda melakukan survei eksplorasi, yang sehubungan dengan adanya rencana eksploitasi minyak bumi,” terang pria yang juga pernah menimba ilmu S-1 Arkeologi di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sebenarnya tenaga ahli Pemerintah Hindia Belanda melakukan survei di seluruh Kalimantan Timur, termasuk Tarakan pada 1980. Sejak saat itu, pengusaha batu bara mulai melirik untuk mendapatkan konsesi atau izin pertambangan minyak.

“Tapi upaya pengusaha ini tidak berlangsung mulus, karena banyak hal yang menjadi penghambat seperti faktor keamanan lingkungan, struktur penguasaan kerjaan-kerajaan yang harus difasilitiasi Pemerintah Belanda,” jelasnya.

Pemerintah Hindia Belanda pun ingin membentuk perusahaan-perusahaan swasta. Tak lain untuk melakukan eksploitasi. Adanya informasi tersebut, muncullah ahli geologi Belanda yang bernama H.J Menten, yang ikut dalam program Hindia Belanda itu.

“Ahli geologinya ikut ke Tarakan, dan mendata para budak. Sebetulnya Belanda mempunyai misi untuk menghapus perbudakan. Kemudian dijadikan pekerja padat modal, termasuk pertambangan,” katanya.

Namun H. J Menten ini justru tertarik untuk melakukan eksploitasi pertambangan minyak di Tarakan. Sehingga atas nama H.J Menten ini, muncul pula Fabious seorang pengusaha batu bara. Membentuk konsorsium, kemudian mendirikan perusahaan yang bernama NV Tarakan Mij, yang dibentuk di Surabaya.

Januari 1897, NV Tarakan Mij ini mengajukan permohonan kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, untuk mendapatkan konsesi eksploitasi perminyakan di Tarakan.

6 Desember 1899, barulah NV Tarakan Mij mendapatkan izin pengeboran. NV Tarakan Mij juga sudah melakukan percobaan pengeboran pertama di sebelah utara delta sungai Bulungan.

“Awalnya Pemerintah Hindia Belanda tidak setuju, karena mereka juga mau eksploitasi. Tapi karena modalnya tidak cukup, akhirnya Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada NV Tarakan Mij untuk melakukan eksploitasi di Tarakan,”

Pada 1904 NV Tarakan Mij berhasil memproduksi minyak di Tarakan, termasuk ekspor minyak. Pada zamannya, dapat dikatakan NV Tarakan ini cukup sukses menyedot minyak di Tarakan. Sehingga kembali mengajukan permohonan konsesi.

Melihat pertambangan yang dilakukan NV Tarakan Mij ini berkembang, Pemerintah Hindia Belanda pun membentuk perusahaan yang diberi nama NV Koninklijke, dan disetujui pada 24 Desember 1906.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X