Partai Besutan Megawati Soekarno Putri Presiden ke-5 Repulik Indonesia mencatatkan lima kadernya menjadi pemenang dalam pemilihan legislatif (pileg) 2019 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara. Di antaranya, H. Rahmat Sewa dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Tarakan.
ASRULLAH
DUA periode duduk di DPRD Kota Tarakan membuat perjalanan Rahmat Sewa menuju DPRD Kaltara terbilang lancar. Sejak 2009 menjadi kontestan pada pileg ia selalu muncul sebagai pemenang. 2019 ia bertarung di DPRD Kaltara Dapil 1 Kota Tarakan. Dan melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencatatkan lima kadernya duduk di DPRD Kaltara.
Dibanding empat rekannya yang duduk di DPRD Kaltara, Rahmat Sewa peraih suara terbanyak yakni 3.751 suara. Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengaku mendapat kepercayaan masyarakat lantaran selama ini memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat.
Itu dibuktikan dengan menjadi anggota DPRD Kota Tarakan selama dua periode 2009-2014 dan 2014-2019. Menurutnya, pelayanan dasar untuk masyarakat harus terus ditingkatkan. “Karena selama ini pelayanan dasar ini sudah dilakukan makanya harus ditingkatkan lagi,” ucapnya.
Ia mencontohkan seperti kebutuhan air bersih bagi masyarakat harus diperhatikan. Sebab, pelayanan ini sangat berdampak di masyarakat jika tidak mampu dipenuhi. Seperti yang terjadi di Kota Tarakan setiap tahun air bersih menjadi persoalan yang dirasakan masyarakat.
Kemudian, kebutuhan listrik jika tidak mampu dipenuhi berimbas pada sektor lainnya. Di mana, usaha-usaha masyarakat ikut terganggu. Dan yang terpenting pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus merata. Terlebih lagi masyarakat yang tidak mampu. “Pelayanan dasar seperti ini terus diperjuangkan untuk masyarakat,” tegas pria yang menjabat sebagai ketua komisi dua periode di DPRD Kota Tarakan ini.
Ketua BPC Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) ini bercerita kerap turun langsung ke masyarakat guna mendengarkan keluhan masyarakat. Kemudian selama ini ia terus memperjuangkan kebijakan yang pro masyarakat. Dengan pembangunan rumah dan tempat ibadah di Kota Tarakan. Serta berupaya peningkatan jalan-jalan mulai dari gang hingga jalan besar.
“Selama ini dilakukan secara alamiah. Langsung berhubungan ke masyarakat dan kebijakan pro rakyat diperjuangkan,” bebernya.
Di sisi lain yang tak luput dari perhatiannya yakni persoalan ekonomi di masyarakat. Persolan ekonomi kerakyatan dan ekonomi makro harus digalakkan. Sehingga, usaha kecil menengah (UKM) pada sektor pertanian peternakan dan kerajinan tangan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Yang diperjuangkan ekonomi kerakyatan mikro. Ekonomi juga penting untuk masyarakat,” tutupnya. (***/eza)
