TANJUNG SELOR – Meski status sebagai provinsi baru, tidak serta merta Kalimantan Utara (Kaltara) dalam pengembangan programnya acap kali mengikuti provinsi lainnya yang lebih dulu terbentuk.
Salah satunya soal pembangunan pasar hewan di Kaltara. Keinginan tersebut disampaikan salah seorang peserta Pekan Daerah Kotak Tani-Nelayan Andalan (PEDA-KTNA) dalam acara temu wicara dengan Gubernur Kaltara H. Irianto Lambrie, Senin (9/9).
Menanggapi keinginan tersebut, Gubernur Kaltara H. Irianto Lambrie menilai Kaltara belum layak memiliki pasar hewan.
“Soal pasar hewan di Kaltara ini belum layak, sekalipun yang lebih berwenang dalam pembangunannya di kabupaten/kota,’’ ungkapnya.
Sebab, menurut Irianto, Kaltara belum memiliki sentra produksi hawan, seperti sapi dan kambing yang dapat menunjang pasar tersebut.
“Jadi sentra produksi sapi dan kambing itu sangat diperlukan,” ujar orang nomor satu di Kaltara.
“Agar jangan sampai ketika pasar hewan sudah ada, justru hewannya tak ada lantaran belum memiliki sentra produksinya,’’ sambung Irianto.
Namun ke depan, kata Gubernur, tak menutup peluang Kaltara bisa memiliki pasar hewan. Asalkan syarat – syarat yang memang diperlukan sudah memenuhi, dan harus mendapat perhatian.
“Sentra produksi hewan itu menjadi salah satu syaratnya. Dan jika memang itu ada, ke depan tak masalah Kaltara memiliki pasar hewan seperti daerah lain,’’ jelasnya.
Hanya saja jika pasar hewan terwujud harus dapat dimaksimalkan fungsinya dengan baik agar tidak mubazir.
“Kita membangun itu bukan karena keinginan. Melainkan, berdasarkan kebutuhan. Saya yakin jika itu benar realitanya, maka bangunan (pasar hewan) itu tak akan mubazir nantinya,’’ tuturnya.(omg/ana)