Tekan Impor, Petani Dituntut Berinovasi

- Selasa, 10 September 2019 | 11:06 WIB

TANJUNG SELOR – Sebagai negara agraris, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pangan secara menyeluruh, bahkan masih bergantung dengan impor.

Itu disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Ir. H. Irianto Lambrie dalam pembukaan Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke II tingkat Provinsi Kaltara, Senin (9/9).

Bahkan setiap tahun kebutuhan impor pangan terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi masyarakat. Mantan Sekprov Kaltim itu mengajak para petani dan masyarakat untuk terus memanfaatkan potensi pangan yang ada di daerah dan tidak terpaku pada satu produk.

“Kita juga harus melakukan diversifikasi pangan serta memanfaatkan teknologi yang ada serta terus berinovasi,” kata Irianto kepada Radar Kaltara kemarin.

Secara daya saing, petani masih di bawah petani Tiongkok, Korea dan Jepang. Oleh karena itu penting bagi petani untuk mencari informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Khususnya pada bidang pertanian. “Disiplin, ketekukan, dan inovasi merupakan kunci agar petani Indonesia bisa maju,” ujarnya.

Di Jepang, walaupun lahan pertanian terbatas. Namun petani Jepang mampu mengembangkan teknik pertanian yang maju. Tentu semua itu tidak lepas dari kedisiplinan petani dalam memanfaatkan waktu.

“Jadi saya berharap melalui Peda KTNA ini dapat memberikan semangat kepada petani dan dapat terus berinovasi. Petani di luar sana sudah banyak yang berorientasi ekspor, sementara kita sekarang ini masih pada kebutuhan sendiri,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, sambung Irianto, akan terus berupaya membantu pengembangan pertanian. Hal itu tentu untuk dapat mencapai Kaltara yang swasembada pangan.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Andi Santiaji mengatakan, selain pameran, dalam kegiatan ini juga akan ada semacam bimbingan teknis (bimtek) tumpang sari. “Dalam kegiatan ini juga akan ada narasumber yang siap memberikan materi kepada petani-nelayan di Kaltara,” kata Andi.

Petani, jelas Andi, memiliki peranan penting dalam kemajuan banga dan negara. Sebab, secara universal pertaninan menjadi sumber bagi kehidupan manusia. “Negara dan bangsa kuat dapat diwujudkan jika didukung oleh pertanian yang kuat dan tangguh,” ujar Andi.

Di Kaltara, potensi pertanian cukup besar. Oleh karena itu perlu ada perhatian dari semua pihak untuk mengembangkan potensi tersebut.

Sebagai informasi, usai membuka kegiatan Peda KTNA ke II, Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, H. Udin Hianggio beserta seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltara menyempatkan diri untuk menyambangi stan dan menikmati hasil pertaninan.

Bahkan Gubernur juga sempat mampir di stan yang menjual akar bajakah dan konon berkhasiat menyembuhkan penyakit kanker. Rasa penasaran Gubernur saat itu tampak semakin memuncak saat dirinya yang kala itu dapat melihat lebih dekat tumbuhan sejenis akar tersebut. Apalagi, dengan dikemas secara rapi ke dalam plastik mika. Sehingga saat itu tanpa ragu Gubernur langsung membelinya.

“Ini akar bajakah yang viral itu ya,” ungkap Gubernur sembari memegang plastik mika yang berisikan tumbuhan bajakah.

Akhirnya, setelah mendapatkan penjelasan sedikit dari pemilik stan dan para stafnya yang saat itu ikut dalam rombongan, Gubernur turut membelinya. “Saya belinya,” ucapnya seraya meminta ajudannya untuk membawanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X