Warga Kesal Sering Tidak Kebagian LPG 3 Kg

- Senin, 9 September 2019 | 14:23 WIB

TANA TIDUNG - Warga di Desa Tideng Pale,Kecamatan Sesayap, kembali mengeluhkan sulitnya mencari tabung liquified petroleom gas (LPG) 3 kg. Warga mengeluhkan LPG yang datang dua hari datang dan  langsung ludes sehingga banyak yang tidak ikut mendapatkan jatah.

Diketahui, LPG 3kg dipasok dari Berau-Kaltim dan Tana Tidung per bulannya mendapatkan jatah 3.000 tabung untuk tiga kali kedatanga. Namun kenyataannya, dengan jumlah tersebut tak mampu menutupi kebutuhan warga. "Ini kalau saya anggap tidak merata. Masa baru saja dua hari tabung sudah habis, pas mau beli semua pangkalan kosong," keluh Elsa (30) warga Tideng Pale kepada media ini.

Hal sama dirasakan Nono. Ia mengeluhkan pendistribusian  tabung tidak efektif walaupun telah diterapkan kartu kendali. Setiap warga yang hendak membeli LPG 3 kg harus membawa kartu kendali ke pangakalan. "Saya meski memakai kartu kendali ini juga tidak efektif karena terkadang pas mau beli juga tiba-tiba kosong. Jadi kalau mau dapat, begitu mobilnya datang kita harus ada di situ kalau tidak langsung habis tidak sempat bermalam. Nah kasian yang tidak sempat beli saat itu," katanya.

Ia menduga, ada unsur kesengajaan oknum pengangkut LPG menjual di tengah jalan sehingga saat sampai ke Tana Tidung, stok tabung tak sampai 3.000 sesuai yang dijatahkan. "Bisa saja kan truk itu singgah di jalan dan menjualnya kepada yang lain. Karna sering sudah warga melihat dan mendapatkan informasi bahwa truk tersebut sering mampir ke lain untuk menjual  tabung itu ke yang lain. Ketika sampai di KTT itu sudah berkurang jumlahnya," ujar Nono.

Ia berharao pemerintah dalam hal ini tak boleh tinggal diam. Pemerintahy dalam hal ini Disperindagkop harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap oknum yang memanfaatkan momen ini. "Kalau bisa ketika truk itu tiba di KTT mohon pihaknya memeriksa satu per satu di atas truk. Apakah isi dari tabung tersbut penuh atau malah kosong. Jika kosong berati itu sudah ditukar selama dalam perjalanan ke KTT, jika seperti ini kasihan warga tidak kebagian terus," ungkapnya kesal.

Terpisah Kepala Disperindagkop dan UMKM, H.Hadi mengatakan  pihaknya sudah sering melakukan pengwasan terhadap agen maupun pangkalan yang ada di KTT. Ini bertujuan agar kelangkaan tidak lagi terjadi dan LPG  3kg menjadi tepat sasaran. Begitu juga  HET sudah diatur oleh pemerintah yaitu Rp 27 ribu per tabung. 

“Sekarang sudah kita terapkan kartu kendali jadi setiap warga harus mempunyai kartu kendali,dan kita juga bekerja sama dengan Bumdes,ini kita lakukan untuk mengantisipasi oknum yang bermain,"katanya.

Saat disinggung soal kuota yang diduga dipermainkan oknum, pihaknya berjanji akan terus melakukan pengawasan lebih ketat terhadap laporan-laporan warga yang selama ini dikeluhkan." Kami akan terus melakukan pengawasan karna memang ini dalah satu tugas kami. Jika memang masyarakat ada keluhan kami akan indahkan dan akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi," pungkasnya. (*/rko/zia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X