Perintis PKS Nunukan, Bergabung di Politik Sejak Mahasiswa

- Senin, 9 September 2019 | 14:03 WIB

Muhammad Nasir merupakan perintis eksisnya Partai Keadilan yang kini dikenal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Nunukan. Ia menjabat sebagai Ketua DPW PKS Kaltara dan anggota DPRD Kaltara.

—ASRULLAH—

APA yang kau tanam, itu yang akan kau tuai. Pribahasa ini sudah dibuktikan Muhammad Nasir, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara. Untuk duduk menjadi wakil rakyat tidaklah mudah. Ia sudah berjuang sejak 1998. Waktu, itu ia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Ia berjuangan mulai dari bawah hingga mencatatkan namanya sebagai pemenang pada pemilihan legislatif (pileg) 2019 daerah pemilihan (dapil) IV Nunukan.

Perjalanan politiknya dimulai saat era reformasi 1998. Waktu itu sejumlah partai baru mulai bermunculan. Tak terkecuali Partai Keadilan. Pria kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan, 3 Januari 1974 silam ini dilirik elit Partai Keadilan untuk menjadi pengurus DPW Partai Keadilan Kaltim.

Keinginan petinggi partai memilihnya bukat tak beralasan. Ia dinilai memiliki potensi besar dan pengalaman mumpuni. Mengisi posisi strategis di sejumlah oraganisasi dilakoni mulai dari Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode 1998-1999. Ketua Pusat Studi Islam Mahasiswa (PUSDIMA) Unmul periode 1997-1998. Dan menjadi Wakil Ketua Harian Himpunan Mahasiswa Perikanan.

Lulus dari Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan, Unmul tugas pertama diberikan kepadanya. Selama dua tahun yakni 1999-2000 ditempatkan di Loa Janan, Kaltim untuk merintis Partai Keadilan. Di situ, pernah menjadi Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Loa Janan Kutai. Karena keberhasilannya menjalankan amanah tersebut tugas kembali diberikan kepadanya.

Pada Agusutus 2001, Kabupaten Nunukan menjadi lokasi tugasnya. Ia dinilai berhasil merintis di Loa Janan sehingga diminta ke Nunukan yang masa itu baru saja dimekarkan menjadi kabupaten.

Lokasi baru tanpa kenalan tak membuatnya kesulitan. Itu berkat pengalamannya selama kuliah aktif berorganisasi. “Berangkat dari nol karena tidak ada kenalan di Nunukan. Dan mulai silaturahim ke tokoh-tokoh dan pemuda,” ucapnya. 

Selama dua tahun berada di Nunukan, pada 2003 ia kembali mendapatkan amanah menjadi Ketua DPD PKS Nunukan. Dan di 2004 memutuskan maju sebagai caleg DPRD Nunukan. Dengan waktu singkat selama dua tahun belum membuatnya terpilih.

Hal itu tak membuatnya patah semangatnya. Ia terus berjuang dan membuktikan kepada masyarakat bahwa kehadiran kader PKS memberikan manfaat bagi masyarakat. Bahkan, pada pileg 2009 ia berhasil membuktikan bahwa untuk duduk menjadi anggota DPRD tidak harus dengan membagikan uang kepada pemilih.

“Saya ingin menyampaikan pesan bahwa untuk duduk di DPRD tidak harus dengan bagi-bagi uang. Saya mampu membuktikan waktu itu terpilih tidak membagi-bagikan uang,” kisah Wakil Ketua Forum Kerukunan Keluarga Besar Makassar Kabupaten Nunukan ini.

Menjadi anggota DPRD Nunukan pada 2009-2014 memiliki jabatan sebagai Ketua Fraksi Amanat Keadilan dan 2014-2019 menjadi Ketua Komisi II. Dua kali menjadi Ketua DPD PKS Nunukan dibuktikan dengan tidak melupakan masyarakat.

Bahkan, ia menegaskan PKS bukan partai yang baru muncul ketika menjelang pemilu. Ia menegaskan, bersama kader selalu hadir di masyarakat untuk memberikan pelayanan dan perhatian. Hal ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun silam sebelum menjadi wakil rakyat.

Sebagai partai dakwah memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga terjalin ikatan. Kemudian, apa yang menjadi aspirasi masyarakat benar-benar diperjuangkan. Ia mencontohkan pada bidang pendidikan mengupayakan agar bantuan ke sekolah swasta diberikan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X