E-Sports Usulkan Dipertandingkan di PON

- Senin, 9 September 2019 | 13:37 WIB

TARAKAN - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 akan mempertandingkan kurang lebih 30 cabang olahraga setelah adanya penghapusan kurang lebih 10 cabang olahraga (cabor). Namun informasi yabg berkembang salah satu cabor elektronik yakni E-Sports akan dipertandingkan di PON 2020 yang akan datang.

Hal itu pun dibenarkan oleh Ketua Umum Indonesia E-Sports Asocciations (IeSPA) Kaltara Ade Kurniawan, ia menjelaskan Pengurus Pusat (PP) IeSPA telah mengusulkan kepada tuan rumah untuk memasukkan cabor E-Sports pada pelaksanaan PON 2020 yang akan datang. Ade juga mengakui keiikutsertaan IeSPA di PON nantinya hanya sebatas eksebisi, pasalnya sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Asian Games ini nantinya akan berpindah induk ke KONI pasalnya selama ini IeSPA berinduk di FORMI dan diayomi oleh Kementerian Pemuda dan Oalahraga (Kemenpora).

"Untuk kepastiannya kita belum ketahui apakah akan dieksebisikan di PON atau tidak. Karena saat ini kami belum mendapatkan tindak lanjut. Karena memang yang mengusulkan dari masing-masing daerah, termasuk Kaltara sekaligus kita menyosialisasikan IeSPA ini hingga diranah PON," bebernya.

Diketahui, informasi yang beredar pelaksanaan eksebisi untuk cabor E-Sports akan memperandingkan dua kategori games diantaranya Free Fire dan PUBG. Ade Kurniawan melanjutkan wacana awal saat pelaksanaan rapat kerja nasional beberapa waktu lalu di Surabaya menggambarkan hal yang sama. "Memang usulan awal itu ada dua kategori antara Free Fire dan PUBG tetapi pastinya kami menunggu informasi dan ketentuan karena memang pelaksananaan eksebisi ini ada beberapa tahapan terutama persetujuan dari panitia PON dan tuan rumah itu sendiri,” tuturnya. “Karena memang tergantung dari ketersediaan tuan rumah. Terlebih beberapa waktu lalu ada penghapusan cabor tanding, saya masih belum mendapat informasi lanjutan tetapi tetap kami akan berkomunikasi dengan PP IeSPA dengan adanya hal ini kalau pun dipertandingkan kami akan mengirimkan perwakilan," lanjutnya.

Terkait adanya eksebisi di PON nantinya Ade menambahkan sebagai provinsi baru akan mengirimkan perwakilannya jika telah disetujui oleh tuan rumah. "Kalau misalnya di pertandingkan mungkin kita akan mengirimkan perwakilan juga. Karena di Kaltara tim terutama dua kategori itu sudah ada semuanya tinggal kita seleksi saja, siapa yang layak bertarung nanti. Tentunya kami tidak berharap banyak karena sekarang ini kami masih fokus menyiapkan atlet ke Fornas Samarinda November mendatang," tambahnya.

Panitia Segera Tanyakan Anggaran ke PemerinTah

Pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) kelima yang dilaksanakan di Samarinda November mendatang. Dianggap serius oleh Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kaltara, terkait dengan keberangkatan kontingen Kaltara. Ade membenarkan jika saat ini telah mengajukan anggaran ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) sebesar Rp 600 juta yang diperuntukkan memberangkatkan 14 cabor yang ada saat ini. Namun untuk nominal jumlah bantuan dari pemerintah sampai dengan saat ini belum diketahui berapa jumlah anggaran yang disetujui. FORMI dan jajaran kontingen Kaltara nantinya juga akan melaksanakan rapat lanjutan menindaklanjuti rapat sebelumnya termasuk mengagendakan adanya koordinasi dengan Gubernur Kaltara termasuk menanyakan jumlah anggaran yang dialokasikan ke FORMI Kaltara.

"Kami pastinya belum mengetahui jumlah anggaran yang akan dialokasikan, karena tentunya anggaran yang kami ajukan kurang lebih Rp 600 juta itu nantinya kembali diverifikasi di Dispora Provinsi Kaltara. Sementara kami memastikan beberapa cabor sudah siap karena sudah ada yang melaksanakan seleksi dan saat ini sedang melaksanakan pemusatan latihan yang tersebar di beberapa daerah di Kaltara," jelasnya.

Dalam rapat lanjutan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, Ade melanjutkan ada beberapa poin penting yang harus diselesaikan, terutama menyangkut legalitas panitia yakni penerbitan Surt Keputusan (SK) yang merupakan tugas FORMI Kaltara.

"Kami akan memantapkan terkait dengan legalitas kita sebagai panitia di Kalimantan Utara salah satunya yakni menerbitkan surat keputusan (SK). Di Fornas kelima kali ini kita kemungkinan akan memberangkatkan sekitar 120 orang termasuk official dan juga atlet. Terkait dengan teknis akan kami beberkan semuanya nanti kepada Gubernur Kaltara," lanjutnya.

Sementara itu terkait dengan kesiapan menuju Fornas, beberapa cabang olahraga dari 14 yang diberangkatkan akan dipilih yang skala prioritas. "Memang benar skala prioritas itu akan kita terapkan dan kita rumuskan pada rapat nanti mana saja cabor yang menjadi cabor prioritas. Tentunya melihat dari pengalaman dan juga rekap prestasi yang telah diraih, hasil ini nantinya akan kita bawa karena dalam rapat nanti kami juga akan menentukan waktu kapan kita akan koordinasi langsung dengan pemerintah kami akan coba membuat surat dahulu," tambahnya.(puu/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X