TARAKAN – Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL XIII Tarakan akan segera dipindahkan ke Mamburungan. Pemindahan itu dilakukan setelah pembangunan fisik selesai dikerjakan. Untuk saat ini sarana dan prasarana terkait kebutuhan teknis Mako Lantamal XIII masih terus dilengkapi.
Komandan Lantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Judijanto mengatakan, persiapan pemindahan pun sudah mulai dilakukan saat ini. Untuk pengerjaan lainnya saat ini masih dalam pembenahan sarana parkir, fasilitas air bersih dan renovasi dermaga. “Kalau untuk dermaga kita targetkan pada akhir tahun ini selesai,” bebernya, Minggu (8/9).
Ditambahkannya, struktur bangunan mako sudah selesai dikerjakan. Kemudian pihaknya masih memproses terkait jaringan internet, agar segera terpasang. Semenjak 1 Agustus lalu, beberapa personel dari Mako Lantamal XIII Tarakan sudah ditempatkan di Mamburungan dan sudah mulai beraktivitas.
“Sudah ada beberapa anggota yang kita tempatkan di sana dan saya juga kadang berkantor di sana. Sementara parkiran kendaraan, tempat rekreasi dan gudang akan dilakukan pengerjaan secara bertahap,” imbuhnya.
Pihaknya berupaya agar jaringan air bersih bisa segera terealisasi, lantaran menjadi penunjang logistik bagi kapal yang akan sandar di dermaga nantinya. Meski persiapan pemindahan sudah hampir selesai, namun untuk tanggal serta bulan kepastian kepindahan Mako Lantamal XIII Tarakan dirinya belum bisa memastikan. Hanya dirinya menargetkan semua personel yang bertugas sudah dipindahkan akhir tahun ini.
“Untuk peresmiannya, rencana akan diresmikan langsung oleh kepala staf TNI AL,” tutur pria berpangkat bintang satu itu.
Meski mako sudah siap, namun dirinya mengakui kekurangan personel masih menjadi salah satu kendala bagi pihaknya. Untuk saat ini masih diperlukan 30 persen penambahan personel dari jumlah personel yang ada saat ini. Diketahui, Lantamal XIII Tarakan memiliki 1.100 personel, namun jumlah itu sudah terbagi di beberapal Lanal dan personel yang bertugas di KRI. “Makanya masih diperlukan penambahan lagi untuk personel,” ungkapnya.
Apabila Mako Lantamal sudah aktif dan sepenuhnya akan digunakan, Judijanto akan menginstruksikan kepada personelnya untuk melakukan pendataan terhadap warga sekitar. Menurutnya, daerah khusus militer tidak memperbolehkan warga sipil beraktivitas. Maka untuk warga yang ada di sekitar Mako Lantamal XIII, akan diberikan beberapa opsi untuk jalan yang akan dilalui. (zar/lim)
