“Pesan Damai untuk Saudara Kita di Papua”

- Sabtu, 7 September 2019 | 09:44 WIB

SEJUMLAH tokoh menyampaikan keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu. Di provinsi paling timur Indonesia itu keamanan sudah membaik.

Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Tarakan Syamsi Sarman menyampaikan beberapa pesan damai. Agar masyarakat di Papua tetap hidup rukun.

“Kepada saudaraku di Papua, usia kebersamaan dan persaudaraan kita sebagai anak-anak bangsa mengawal NKRI seusai kemerdekaan negeri ini bahkan lebih lama dari itu. Sehingga janganlah karena isu SARA yang dihembuskan oleh oknum masyarakat akhirnya harus merusak pesaudaraan dan persatuan kita sebangsa dan setanah air,” pesannya.

“Apa yang dialami saudaraku di Papua juga sudah pernah dialami oleh saudara kita yang lain di daerah-daerah. Dan percayalah hal itu terjadi karena berbagai isu SARA dihembuskan karena memang ada pihak-pihak yang tidak senang kalau anak-anak bangsa ini rukun bersatu. Untuk itulah mari kita sadari dan kita lawan agar kerukunan dan peraudaraan kita tetap utuh,” tambahnya.

Syamsi juga berharap semua pihak di Papua menahan diri. Sebaliknya saling menguatkan satu sama lain. “Kala kita kuat dan tetap rukun bersatu, insyaallah gangguan-gangguan yang akan datang mampu kita halau bersama-sama,” imbuhnya.

Sementara Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Muda Moh. Ilham Agang menerangkan, tentunya pihaknya sangat prihatin atas terganggunya kondusifitas di tanah Papua. Sehingga ia menyayangkan adanya tindakan anarkis dari sebagian masyarakat. Menurutnya, sesama warga Indonesia seharusnya dapat saling memaafkan.

“Tentunya kita sangat sedih, melihat saudara-saudara kita di Papua yang berduka karena terganggunya kondusifitas di sana. Kami mengharapkan cobaan ini dapat segera berakhir. Karena bagaimana pun kita merupakan saudara dan sesama masyarakat Indonesia,” ujarnya, kemarin (6/9).

Keanekaragaman bangsa Indonesia tidak seharusnya dipandang negatif, karena menurutnya perbedaanlah yang membuat Indonesia kuat. “Sebagai sesama warga Indonesia, tidak ada yang perlu dikotak-kotakkan. Karena kita semua merupakan bangsa Indonesia. Nenek moyang kita sama-sama berjuang untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Kita tidak perlu mengkotak-kotakkan masyarakat Indonesia dan perbedaan zona itu hanyalah sebatas zona waktu,” tuturnya.

Sementara itu, tokoh agama H.M. Shaberah Ali mengajak masyarakat Papua agar tetap berpikir positif atas kejadian yang sudah terjadi. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Papua untuk tetap menghormati persaudaraan masyarakat Indonesia yang telah terjalin saat ini. “Saya mengajak masyarakat Papua agar kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan kita untuk keutuhan NKRI kita yang tercinta, dengan saling menghormati dan menghargai sesama. Mari kita tumbuhkan dalam jiwa kita untuk saling memahami perbedaan di antara kita,” tuturnya.

Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun (Latup) Tarakan H. Abdul Wahab mengajak masyarakat Papua agar selalu merenungkan perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Menurutnya, ada banyak bangsa yang menginginkan perpecahan Indonesia, sehingga masyarakat Papua diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh hal apa pun.

“Mari sama-sama kita renungkan betapa sulit perjuangan bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan. Bangsa kita cukup kaya dari hasil alam serta adat istiadat. Sehingga ada pihak asing yang tidak menyukai hal ini karena ingin menguasai kekayaan alam Indonesia. Saya mengajak kepada masyarakat Papua agar tidak terprovokasi berita apa pun,” tuturnya.

Sementara itu tokoh Komunitas Tempoe Doeloe sekaligus ketua Orang Indonesia (OI) Kaltara Che Ageng ikut prihatin atas kejadian yang menimpa masyarakat Papua. “Masyarakat Papua adalah masyarakat yang cerdas. Sudah saatnya masyarakat Papua menyadari jika saat ini kita sedang diprovokasi oleh bangsa asing. Supaya mereka dengan mudah mengambil semua apa yang kita miliki. Sesama warga Indonesia, saya mengajak saudaraku yang berada di Papua agar merajut kembali persaudaraan yang sudah lama terjalin,” imbuhnya. (*/zac/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X