NUNUKAN – Pelajar Nunukan kembali mengukir prestasi di tingkat internasional. Kali ini 3 pelajar SMPN 1 Nunukan dan SMAN 1 Nunukan berhasil juara di kejuaraan Hong Kong International Mathematical Olympiade (HKIMO) yang digelar di Hong Kong.
Meski hanya menyabet juara 3 dan juara harapan, prestasi tersebut sangat membanggakan bagi Kaltara dan Nunukan pada khususnya. Apalagi ketiga pelajar tersebut berasal dari sekolah yang berada di perbatasan.
Luly Tri Handayani, guru sekaligus pembimbing 3 pelajar tersebut mengatakan, selama di Hong Kong mewakili Kaltara hanya membawa kontingen dari SMPN 1 Nunukan dan SMAN 1 Nunukan. Timnya tidak mengikuti rombongan lainnya yang berangkat dari Jakarta, melainkan langsung dari Nunukan ke Tawau Malaysia, lalu ke Kota Kinabalu (KK), kemudian dari KK barulah ke Hong Kong. “Kami berangkat beserta orang tua dari 2 siswa yang ikut mendampingi. Alhamdulillah kami meraih juara 3, mendapatkan perunggu dan juara harapan,” ungkap Luly.
Dijelaskan, 3 pelajar yang mengikuti kejuaraan yakni, Mumahhad Dirga Apriliansyah, alumni SMPN 1 Nunukan yang sekarang sudah di SMAN 1 Nunukan. M. Dirga mengikuti final HKIMO di level secondary 3 dan berhasil meraih juara 3 atau sabet perunggu.
Kemudian Sean Kenneth Siauw, siswa SMPN 1 Nunukan dan mengikuti final HKIMO di level primary 6. Kenneth meraih juara harapan. Terakhir, Isabelle Fedora Angel, juga SMPN 1 Nunukan dan mengikuti final HKIMO di level secondary 2. Isabelle juga meraih juara harapan
HKIMO merupakan ajang internasional yang terdiri dari 2 babak. Pertama babak heat round atau penyisihan. Anak-anak yang mendapatkan medali di babak heat round, berkesempatan melanjutkan ke final di Hong Kong. Kemudian babak ke-2 yakni final round yang masih sedang berlangsung.
“Jadi awalnya anak-anak yang berangkat, adalah anak-anak yang memperoleh medali di babak heat round, kebetulan anak-anak kita yang berangkat ini sebelumnya dapat medali perunggu di babak heat round,” jelas Luly.
Luly sendiri mengapresiasi setinggi-tingginya kepada orang tua siswa dan pihak sekolah yang sudah mendukung hingga detik ini. Luly berharap adanya apresiasi dan pengawalan yang terintegrasi sehingga keamanan dan keselamatan kontingen bisa dipantau. Harapan lainnya anak-anak tersebut semakin semangat dalam meningkatkan prestasinya di waktu mendatang.
“Karena kami rombongan terpisah dan kami memilih menetap di Kowloon, alhasil selama keadaan di sini tidak stabil, kami tidak bisa mengunjungi beberapa tempat wisata untuk bawa anak-anak,” tambah Luly.
Profil singkat dari para pelajar berprestasi ini. Dimulai dari M. Dirga Apriliansyah, anak dari M. Agus Surianto dan Nuraini. Dirga, bercita-cita bisa melanjutkan studinya di Australia. M. Dirga sendiri sudah punya 4 medali di babak heat round timo sabet perunggu, final round timo di Thailand sabet perunggu, heat round HKIMO sabet perunggu, dan final round HKIMO sabet perunggu.
Kemudian Sean Kenneth Siauw anak dari Sundi Sendra Siauw dan Djie Suriaty, bersemangat mengikuti kompetisi ini karena ingin mendapatkan prestasi dan pengalaman di tingkat internasional.
Sementara Isabelle Fedora Angel, anak dari Johny Angel dan Yenny Indrawan, termotivasi oleh figur orang-orang muda di luar yang sekarang berlomba-lomba menyentuh ranah internasional, sehingga dia terdorong untuk mengikuti perkembangan anak seumurannya.
“Kalau cara belajar mereka, banyak latihan soal dan selalu mengikuti bimbingan yang difasilitasi sekolah, dan mandiri di rumah,” ujarnya. Bimbingan anak-anak ini, terjadwal dan menggunakan fasilitas dari sekolah. “Memang terkadang selama full day school, mereka kelelahan, tapi ketika diingatkan tujuan mereka, semangat mereka kembali dan bangkit. Semoga ke depannya mereka bisa meraih prestasi lebih dari ini,” harap Luly mengakhiri. (raw/lim)
