Sudah Terbiasa Naik Pesawat Kecil dan Perahu Kecil

- Kamis, 5 September 2019 | 12:12 WIB

Transportasi menjadi modal utama untuk menjalankan tugas. Tentu dengan tingkat risiko yang bermacam-macam. Dengan menggunakan pesawat kecil dengan penggerak mesin berbaling-baling serta menggunakan perahu kecil dengan sungai berarus deras bebatuan, Ping Yansen, sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Malinau tetap melaksanakan tugasnya dengan baik.

—AGUSSALAM SANIP—

Seorang istri pimpinan wilayah ataupun daerah seperti Camat dan Bupati tentu akan terlibat menggerakan pembangunan. Sebab, istri seorang Camat dan Bupati otomatis akan menjadi Ketua TP PKK. Di Malinau, tugas itu tentu kan berat bagi orang yang tidak terbiasa, apalagi transportasi yang digunakan adalah pesawat kecil dan perahu kecil.

Terkait hal itu, Ping Yansen saat menceritakan pengalamannya mengatakan, dirinya sudah terbiasa dan menikmati semua tugasnya mendampingi Dr. Yansen TP, M.Si yang tak lain merupakan suaminya bertugas ke wilayah pedalaman dan perbatasan Pengalaman.

“Hampir semua (alat transportasi) sih pernah saya ikut. Kalau pesawat kecil ini kan karena sudah terbiasa, karena kami memang dari kecil sudah ada di sini (wilayah perbatasan). Jadi untuk perjalanan menggunakan pesawat ini tidak juga menjadi penghalang. Saya tidak kagetlah,” ungkapnya.

Diceritakan perempuan yang juga pernah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI ini, saat pertama melaksanakan tugas setelah suaminya dilantik sebagai Bupati Malinau Tahun 2011 lalu, langsung melakukan kunjungan kerja ke pedalaman.

Saat itu, kunjungan kerja ke Desa Metun dan harus menggunakan transportasi udara dari ibu kota kabupaten menuju ibu kota kecamatan dan kemudian menggunakan perahu kecil bermesin tempel. “Pengalaman saya sejak bapak jadi bupati, waktu itu kami langsung ke Desa Metun. Desa Metun ini kan menurut saya terlalu terpencil (waktu itu). Masuk ke kecamatannya, baru ke desanya itu menggunakan perahu ketinting kecil dan terus hanya muat dua orang,” kisahnya.

Kepada seorang teman yang saat itu ikut mendampingi, dirinya sempat menyampaikan keperihatinannya melihat kondisi wilayah dan warga yang suaminya pimpin. “Dalam pikiran ibu begini, sekuat apapun kita membangun, bisa bikin apa ya di tempat ini. Kenapa juga orang kita ini bermukim di sini. Begitu pikiran saya waktu itu,” katanya.

Akan tetapi, dengan perubahan yang begitu cepat saat ini, ia pun merasa terharu bahwa dengan program pro rakyat yang digulirkan oleh Pemkab Malinau yaitu Gerakan Desa Membangun (Gerdema), bisa mengubah dengan cepat kondisi yang dulunya tertutup dan terpencil, sekarang sudah terbuka dan bahkan akses transportasi darat dan komunikasi pun sudah ada.

“Nah begitu bapak masuk dengan program Gerdema-nya membuka akses, desa itu sudah terakses dengan jalan darat. Jadi yang tidak pernah terpikir oleh kita sendiri juga oleh masyarakat sendiri, bagaimana ya, mungkin itu saya anggap sebuah mimpilah juga ya,” ungkapnya.

“Sekarang itu kan akses darat sudah ada dan kendaraan sudah bisa sampai ke depan rumah mereka. Saya ucap syukur, saya pikir Tuhan itu luar biasa. Walaupun secara manusia saya lihat itu tidak mungkin, tapi dengan berjalannya program yang ada, sekarang sudah terbuka dan desa itu juga mungkin bisa menikmati hal yang sama seperti desa yang lain,” tukasnya. (bersambung/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X