KENAPA MEMANGNYA...?? Kementan Monitoring Pemotongan Sapi di Bulungan

- Kamis, 5 September 2019 | 11:59 WIB

TANJUNG SELOR - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner menyambangi Kabupaten Bulungan dalam rangka monitoring atau pengawasan pemotongan sapi khususnya dalam upaya pengendalian dan penyelamatan sapi betina produktif dan kerbau bunting dari pemotongan.

Perwakilan Kementan RI, drh. Abdul Karnaen dari Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan menjelaskan, pengawasan dilakukan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 dan UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

“Monitoring ini merupakan salah satu kegiatan penting dalam mempercepat peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau,” ungkap Abdul kepada Radar Kaltara, Rabu (4/9). Hal itu dilakukan untuk mewujudkan swasembada protein hewani, atau penyediaan pangan hewani asal ternak dalam negeri. “Jadi ini salah satu upaya kita agar selalu swasembada,” bebernya.

Dalam pertemuan yang turut dihadiri perwakilan Polda Kaltara, Polres Bulungan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara serta Dinas Pertanian Bulungan. Bupati Bulungan, H. Sudjati menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan sangat mendukung upaya pemerintah pusat melalui Kementan dalam penyediaan pangan hewani khususnya di Kabupaten Bulungan.

“Kondisi di lapangan menunjukkan, peternak cukup sulit menjual ternaknya sehingga sampai menjual ke luar daerah. Kemudian salah satu cara membeli hasil ternak masyarakat yaitu melalui badan zakat pada hari keagamaan,” kata Sudjati.

Untuk diketahui, di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2016 menjelaskan, upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting adalah kegiatan yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Upaya dilakukan melalui Inseminasi Buatan (IB), serta kawin alam dengan menerapkan sistem manajemen produksi. Kemudian untuk menyelamatkan betina produktif dari pemotongan dilakukan pengawasan di rumah pemotongan hewan (RPH), kelompok ternak, pasar hewan, check point atau tempat pemeriksaan, pedagang atau pengumpul ternak serta wilayah sumber ternak.

“Di Bulungan ini populasi sapi terbanyak ada di Tanjung Palas Utara,” pungkasnya. (*/jai/zia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X