Sebatik Jadi Langganan KKN Mahasiswa

- Kamis, 5 September 2019 | 10:51 WIB

NUNUKAN – Pulau Sebatik yang merupakan pulau terluar bagian utara Indonesia dan berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi langganan mahasiswa dari berbagai daerah untuk melakukan penilitian.

Seperti mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Farah Yasa, yang selama di Sebatik melakukan pengabdian masyarakat melalui kuliah kerja nyata (KKN), dengan menggelar berbagai kegiatan untuk masyarakat Sebatik. “Di Sebatik selama dua bulan KKN yang disebut generasi bakti negeri,” kata Farah Yasa.

Menurutnya, Sebatik masuk dalam proyek 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam melakukan ajaran dari tridharma perguruan tinggi,  yaitu pengabdian masyarakat di tiga desa di kecamatan Sebatik Barat, yakni Desa Bambangan, Desa Liang Bunyu dan Desa Setabu.

Pengabdian tersebut fokus kepada pendidikan, pemberdayaan, agama, dan teknologi. Dalam setiap aspek yang mahasiswa UMY ini memiliki output. Selama menjalani KKN diterima dengan sangat baik oleh masyarakat.

“Mahasiwa bahkan merasa dianggap sebagai keluarga sendiri oleh masyarakat, sehingga meskipun berada jauh dari para orang tua, namun merasa memiliki keluarga baru yang selalu membantu dan mendukung segala aktivitas,” katanya.

Pulau Sebatik dalam beberapa tahun terakhir ini memang sering dijadikan lokasi KKN dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mulai dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), hingga Institut Pertanian Bogor (IPB) tercatat pernah melaksanakan KKN di Pulau Sebatik. Pada tahun ini, giliran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) , dan Universitas Borneo Tarakan yang melaksanakan KKN di berbagai kecamatan di Pulau Sebatik. “Banyak yang dapat dilaksanakan oleh para mahasiswa KKN, mulai dari program pemberdayaan, edukasi masyarakat, hingga pendampingan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan Hasan Basri mengatakan, masyarakat selama ini memang selalu bersikap terbuka menerima para mahasiwa dari mana saja yang ingin KKN. Pemerintah bahkan sangat gembira jika ada mahasiswa yang ingin KKN dengan harapan para mahasiswa itu tahu kondisi riil masyarakat yang tinggal di perbatasan. Selain itu, mereka pun bisa menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah kepada masyarakat. “Dengan terpilihnya duta Sebatik Barat sebagai representatif dari Kecamatan Sebatik Barat itu sendiri, ke depan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada tiga desa di Sebatik barat,” kata Hasan Basri yang ikut hadir melepaskan mahasiswa KKN dari UMY di Sebatik Barat. (nal/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X