Gunakan Metode Penyulingan, Sampah Plastik Hasilkan Energi Sejenis BBM

- Kamis, 5 September 2019 | 09:29 WIB

Berawal dari kepedulian akan lingkungan Tarakan yang banyak ditemukan sampah plastik, membuat Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lestari yang diketuai Paijan Nur Ely berinisiatif membuat alat yang mampu mengolah sampah plastik menjadi sumber energi yang bisa dimanfaatkan.

—JANURIANSYAH—

PERMASALAHAN sampah di Kota Tarakan menjadi salah satu permasalahan yang hingga saat ini masih dicari solusi penyelesaiannya. Berdasarkan informasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu setidaknya setiap hari ada 130 ton sampah yang diangkut di kota yang memiliki penduduk sekitar 250 ribu jiwa tersebut.

“Setiap harinya ada 130 ton yang diangkut petugas masuk ke TPA, jumlah ini naik 5 ton dibandingkan tahun 2018 yang hanya 125 ton setiap harinya,” beber Kepala UPT TPA Hake Babu Abdul Muin.

Tingginya jumlah sampah di pulau yang memiliki luas 250,80 km² tersebut tentunya menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satunya KSM Lestari yang diketuai oleh Paijan Nur Ely yang menilai perlu ada solusi dalam penanganan sampah di Kota Tarakan terutama sampah plastik yang perlu waktu lama untuk dapat terurai.

“Angka 130 ton dalam sehari ini tentu merupakan angka yang cukup tinggi, bagi kota yang berada di sebuah pulau yang dikelilingi lautan, terlebih sampah-sampah ini terutama sampah plastik menjadi persoalan serius karena keberadaannya dapat berdampak buruk bagi lingkungan, mengingat sampah plastik ini sendiri butuh waktu ratusan tahun untuk dapat diuraikan,” beber pria kelahiran Surabaya ini.

Atas dasar dampak yang ditimbulkan oleh sampah, terutama sampah plastik, membuat dirinya yang berada di KSM Lestari berinisiatif membuat sebuah alat inovatif yang dapat mengolah sampah plastik untuk menjadi hal bermafaat.

“Ide awal muncul membuat alat ini berawal dari ketika saya melihat sampah plastik yang mudah terbakar bila terkena api, selain itu ketika dibakar menghasilkan berupa uap yang pada saat itu saya menilai ada potensi sumber energi dari sampah plastik ini,” ungkap ayah dari empat orang anak ini.

Ide rencana pembuatan alat yang dapat mengolah sampah plastik muncul pada tahun 2008, namun baru terealisasi pada tahun 2013, penyebabnya tidak lain sulitnya mencari bahan stainless untuk pembuatan alat tersebut.

“Jadi sampah plastik yang sudah dikumpulkan oleh tiga anggota KSM, kita olah dengan menggunakan alat pengolahan sampah plastik, dengan menggunakan metode penyulingan alat ini menghasilkan sejenis solar, sejenis bensin dan sejenis minyak tanah,” ujar pria kelahiran 1962 ini.

Sebelum menghasilkan tiga sejenis BBM tersebut, sampah plastik dimasukkan ke dalam penampungan yang terbuat dari stainless. Setelah itu ditutup rapat dan dipanaskan hingga mencapai 300 derajat untuk melehkan sampah plastik hingga tidak tersisa.

“Pemanasan dilakukan sekitar 30 menit dengan panas mencapai 300 derajat, setelah keluar cairan dari penyulingan baru diturunkan sekitar 200 derajat hingga 100 derajat. Dalam sekali proses alat pengolahan ini bisa mengolah 15 kg sampah plastik, di mana nantinya dapat menghasilkan sekitar 15 liter sejenis solar, sejenis bensin dan sejenis minyak tanah,” ungkapnya.

Pria kelahiran bulan September ini menilai pengolahan sampah plastik menjadi tiga sejenis BBM merupakan salah satu solusi untuk move on dengan memanfaatkan potensi sumber energi baru. Mengingat sumber energi yang ada saat ini jumlahnya terbatas dan sewaktu-waktu bisa habis, sehingga perlu ada solusi sejak dini bagaimana mengatasi ketersediaan sumber energi ke depannya.

“Saya rasa, pengolahan sampah plastik menjadi sejenis BBM ini bisa menjadi solusi jangka panjang, bila ada pengolahan dengan kapasitas besar tentunya selain menghasilkan potensi sumber energi baru yang lebih banyak, juga dapat mengurangi sampah plastik yang saat ini sudah menjadi permasalahan lingkungan,” tuturnya.

Sejauh ini KSM yang berada di Jalan Gajah Mada, RT 04, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Tarakan Barat ini sudah membantu masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan akan BBM. Pada tahun 2014 warga sekitar sempat berlangganan untuk membeli sejenis BBM yang dihasilkan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X