Abu Sayyaf Bergerak, Kapal Angkut Batu Bara Diminta Waspada

- Rabu, 4 September 2019 | 11:59 WIB

TARAKAN – Imbauan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Kinabalu, Malaysia agar nelayan Indonesia waspada terhadap kelompok Abu Sayyaf yang kembali beraksi telah diterima Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Laksamana Pertama TNI Judijanto menegaskan, kelompok separatis ini merupakan kelompok kecil dari Abu Sayyaf Group (ASG). Diketahui, beberapa waktu lalu ASG sudah dihancurkan oleh pemerintah Filipina. “Ini hanya kelompok kecil dan pecahan. Mereka ini hanya beroperasi di kepulauan antara Tawi-Tawi sampai ke arah utara,” ungkap Danlantamal, Selasa (3/9).

Pihaknya juga telah menindaklanjuti hal tersebut dengan menyampaikan kewaspadaan terhadap pengguna laut, yang berada di perbatasan Filipina dan Indonesia. Jadi kapal batu bara dari Kalimantan ke arah utara, diharapkan untuk berwaspada terhadap pergerakan dari kelompok kecil ASG ini. “Orientasi mereka ini lebih kepada kalau mereka membutuhkan kelangsungan hidup, jadi mereka membutuhkan makan. Sehingga mereka mau menculik dan merompak karena faktor ekonomi,” bebernya.

Pihaknya memastikan, para ASG yang bergerak ini memakai speedboat yang kecil dan menggunakan senjata laras panjang. Kemungkinan untuk mengincar kapal besar pun sangat kecil dan dirinya menilai para kelompok ini mengincar kapal-kapal nelayan. “Ini hanya sebatas warning saja, bahwa ada pergerakan, bukan berarti akan terjadi sesuatu. Kita diharapkan waspada berlayar di daerah itu,” ungkapnya.

Selain hanya sebatas peringatan, pria berpangkat bintang satu itu memastikan tidak ada kejadian luar biasa setelah surat edaran tersebut keluar. Untuk di perairan yang diwaspadai, didapati juga cukup padat dilewati kapal berbagai ukuran, setiap harinya.

“Kalau di wilayah Indonesia tidak ada target yang diraih dengan mudah. Malah yang dari kita ini kapal besar yang paling banyak. Bahkan yang perlu kita waspadai, nelayan kita yang sampai ke arah perbatasan,” tuturnya.

Meski adanya peringatan terhadap pergerakan ASG, pihaknya sudah menempatkan pengamanan seperti biasanya. Meski demikian, Lantamal XIII sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap perairan yang berbatasan langsung dengan Filipina. Saat ini pihaknya juga intens berkomunikasi dengan Malaysia dan Filipina, melalui maritime competence center yang sudah dibentuk. “Kami berharap nelayan dan pengguna laut tidak takut, namun tetap waspada. Untuk di perairan kita masih tetap aman,” jelasnya.

Dalam surat pemberitahuan KJRI Kinabalu dengan Nomor 01077/PK/09/2019/10/03, dilaporkan anggota kelompok Abu Sayyaf  kembali melakukan pergerakan di sekitaran perairan Malaysia pada 30 Agustus lalu.

Diketahui, para kelompok separatis dari Filipina itu mengincar ABK kapal batu bara, tanker, nelayan dan kapal tarik udang.

Selain itu, dalam pemberitahuan surat tersebut juga dijelaskan terkait wilayah yang menjadi sasaran yakni di perairan Bakongan, Bahala, Sandakan, Mamiang, Tambisan dan Taganak.

Sementara itu, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan Syaharuddin saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya sudah menerima surat tersebut untuk segera ditindaklanjuti. “Kami juga sudah sampaikan dan teruskan surat ini ke KSOP se-Kaltara,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya juga segera melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang akan terjadi, sesuai dengan edaran surat tersebut. Apalagi informasi tersebut sangat akurat dan didukung dengan data intelijen. KSOP mengantisipasi terhadap kapal Indonesia yang akan berangkat ke Malaysia dan Filipina. Apalagi penculikan kelompok Abu Sayyaf terhadap WNI sudah pernah terjadi.

“Untuk saat ini pelayaran dengan tujuan Filipina, tidak diperbolehkan untuk berlayar. Hal ini berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Syahruddin, terhadap kapal Tawindo dan Indomaya dengan tujuan Tarakan- Tawau Malaysia, pihaknya sudah meminta kepada ABK untuk selalu berhati-hati. Bahkan pihaknya menginstruksikan agar jalur pelayaran dari Tarakan ke Tawau, tidak melalui garis haluan ke timur. “Kami segera melakukan antisipasi, karena takutnya nanti ada potensi kelompok ini melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan keselamatan (WNI)," tuturnya.

Diketahui, untuk saat ini pelayaran dengan tujuan Tarakan-Filipina, ada satu kapal yang bermuatan rokok. Namun untuk ABK, merupakan warga negara Filipina. “Tapi kami tetap memberikan imbauan agar hati-hati,” ungkapnya. (zar/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X