BPJS Kesehatan Naik, Baznas Kesulitan Bayar Tunggakan

- Selasa, 3 September 2019 | 20:47 WIB
MENYIKAPI rencana pemberlakuan kenaikan tarif baru asuransi BPJS Kesehatan, beberapa pengamat memprediksi akan semakin banyak masyarakat yang menunggak pembayaran preminya. Rencana kenaikan tarif baru BPJS Kesehatan juga dikeluhkan pihak Baznas Tarakan yang selama ini banyak mengurus masyarakat tidak mampu. Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana Baznas Tarakan Syamsi Sarman. Dikatakan Syamsi, sekarang informasinya sudah banyak peserta BPJS mandiri yang menunggak pembayaran premi asuransi, padahal belum ada kenaikan tarif baru. “Nah, bagaimana kalau dinaikkan lagi tarifnya. Terus terang selama ini kami banyak berhadapan dengan kaum duafa yang masih menggunakan BPJS mandiri dan mereka menunggak sampai setahun bahkan ada yang dua tahun,” ujar Syamsi. Lanjut Syamsi, di saat yang bersangkutan jatuh sakit atau anaknya yang harus segera menjalani tindakan operasi medis, maka selain diharuskan melunasi tunggakannya, ada juga dendanya harus dibayar. Kalau tidak dibayar kata Syamsi maka rumah sakit akan menerapkan tarif pasien umum kepadanya, padahal yang bersangkutan orang tidak mampu. “Sementara untuk bisa diusulkan menjadi peserta BPJS atas biaya pemerintah, masih butuh proses dan itupun harus lunas dulu tunggakannya. Kasus-kasus beginilah yang banyak kami temukan dan mereka meminta bantuan kepada Baznas Tarakan untuk pelunasannya,” terangnya. Kondisi seperti ini menurut Syamsi, pihak Baznas sendiri berada pada posisi yang sangat dilematis. Jika Baznas mau membantu semuanya dinilai tidak sanggup karena anggaran terbatas. “Tetapi kalau kami tidak membantu, tidak tega juga melihat orang sakit parah harus segera dioperasi, sementara BPJSnya tidak berlaku," keluh Syamsi Sarman saat diwawancarai awak media ini. "Terus terang, saya sampai beristigfar dan meneteskan air mata saat mendisposisi permohonan yang dilematis seperti itu," tambah Syamsi dengan terharu. Ditanya bagaimana Baznas ke depannya jika ada penerapan tarif baru BPJS nanti, pegiat zakat yang juga menjabat Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Kaltara itu mengaku akan sangat sulit menghadapinya. "Terpaksa kami tidak bisa membantu semuanya. Saya berharap mudah-mudahan dari pihak pemerintah yang bisa menambah kuota warga penerima BPJS gratisnya," harap Syamsi. (adv/har)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X