TANA TIDUNG - Sejumlah warga yang menggunakan jasa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Tana Tidung mengeluhkan kondisi air yang mengalir ke rumah keruh dan berwarna cokelar. Imbasnya, warga tak bisa menggunakan air tersebut untuk mandi dan juga memasak.
Ergi (36), warga Tidng Pale menyebutkan, keruhnya air PDAM mulai terjadi sejak beberapa hari lalu. Ia mengakui selama ini keluarganya bergantung pada air PDAM. Baik untuk mandi dan mencuci. “Untuk masak terpaksa menggunakan air galon, karena kalau dipaksakan nanti bahaya karena warnanya keruh,” ungkap Ergi.
Hal yang sama disampaikan Melki (40) yang mengaku kaget saat mengisi bak mandi ternyata seluruh air yang ada di bak mandi keruh. Hingga dia mengaku terpaksa membuang seluruh air yang ada, namun hingga dua kali pengisian air masih tetap keruh. Melki menduga keruhnya air akibat obat air tidak diperhatikan sehingga berdampak pada keruhnya air ke konsumen. Walaupun menurutnya biasanya hujan deras sebesar apapun kondisi air PDAM tidak pernah keruh.
"Terkadang juga air tidak pernah mengalir dan meskipun mengalir itupun kecil tidak kencang. Banyak keluhan warga terkait PDAM sekarang ini padahal kami rutin membayar tapi PDAM tidak memperhatikan keluhan warga," ungkap Melki.
Bupati Tana Tidung, H.Undunsyah mengatakan pihak PDAM harus merespons semua aduan warga sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan PDAM.
"Saya beberapa waktu lalu langsung meninjau ke kantor PDAM di Jalan Sedulun dan langsung bertemu dengan direkturnya. Saya meminta pelayanan PDAM ditingkatkan terutama pelayanan Air bersih yang memang harus mengalir kerumah para konsumen. PDAM jangan diam dengan keluhan warga setiap ada keluhan segera tindak lanjuti jangan diam saja," kata bupati belum lama ini. (*/rko/zia)
