BAHAYA..!! Diduga Kelompok Abu Sayyaf Mulai Bergerak, WNI Waspadalah...

- Selasa, 3 September 2019 | 09:09 WIB

NUNUKAN – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Sabah Malaysia mengumumkan kepada para warga negara Indonesia (WNI), yang bekerja sebagai anak buah kapal untuk menangkap ikan agar lebih berhati-hati dengan aksi penculikan.

Tiga kelompok Abu Sayyaf dilaporkan telah melakukan pergerakan ke perairan Malaysia pada 30 Agustus lalu, bertujuan untuk melakukan penculikan dengan sasaran ABK kapal batu bara, kapal tanker, nelayan kapal lengkong dan nelayan kapal tarik udang.

Kepala Perwakilan KJRI Kota Kinabalu, Sabah Malaysia, Muhammad Muhsinin mengatakan, bahwa sasaran kelompok Abu Sayyaf tersebar di beberapa perairan seperti Bakongan, Bahala, Sandakan, Mamiang, Tambisan dan Taganak.

“Telah diberikan imbauan kepada WNI, agar berhati-hati melakukan penangkapan ikan. Karena aksi pencurian di perairan Sabah, Malaysia kembali terjadi,” kata Muhammad Muhsini.

Terutama para anak buah kapal, menjaga keselamatan dalam bekerja agar tidak menjadi korban penculikan. Sesuai informasi yang diperoleh dari intelijen mengenai pergerakan yang mencurigakan, beberapa orang terdeteksi menggunakan speedboat dari Filipina bagian selatan, menuju ke perairan Sabah, Malaysia beberapa waktu yang lalu.

Untuk para WNI yang beraktivitas di perairan Sabah, Malaysia wajib meningkatkan kewaspadaan. Agar menghindari kembali terjadi penculikan, karena beberapa kejadian sebelumnya yang sering menjadi korban adalah WNI. Lanjutnya, agar lebih aman, dalam waktu dekat ini, pihaknya mengimbau tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan. Baik kepada para pemilik kapal atau para anak buah kapal yang berkewarganegaraan Indonesia. Sebaiknya berhenti beraktivitas untuk beberapa hari ke depan.

Bukan hanya para nelayan yang berkewarganegaraan yang berada di Malaysia diberikan imbauan. Para nelayan Indonesia juga diberi pesan agar tidak melaut di perairan Sabah, Malaysia. Karena kondisi saat ini sangat rawan dengan aksi penculikan.

“Saat ini menunggu hingga situasi keamaan dipandang kondusif dan diperoleh jaminan keamanan dari otoritas setempat untuk dapat melaut,” ujarnya.

Para WNI yang ingin tetap melakukan aktivitas di laut khusus yang bekerja Sabah Malaysia, dapat melakukan langkah antisipasi, melalui majikan masing-masing. Diimbau untuk berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan di wilayah Malaysia. Selain itu, alat perlengkapan kapal dapat dilengkapi, terutama bahan pengamanan dan alat komunikasi dapat berfungsi dengan baik.

“Ketika ada kejadian penculikan, alat komunikasi sangat penting. Untuk dapat menginformasikan ke pihak majikan atau pihak keamanan yang terdekat. Karena jika alat komunikasi terputus, tentu akan sulit diberikan bantuan ketika terjadi penculikan,” ujarnya. (nal/zia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X