Empat Provinsi Dipastikan Didenda

- Kamis, 29 Agustus 2019 | 09:46 WIB

TARAKAN - Pelakaanaan Liga Nusantara (Linus) 2019 diketahui hanya dihadiri oleh empat provinsi yang tergabung di group C. Pasalnya empat provinsi lainnya seperti Gorontalo, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara gagal untuk bergabung pada putaran 34 besar kali ini, sedangkan di grup G putri hanya dihadiri dua provinsi yakni Kaltara dan Sulawesi Selatan. Diketahui empat provinsi yang tidak hadir dikenakan sanksi, denda hingga dilarang untuk mengikuti kejuaraan. Kesepakatan tersebut diambil dari hasil technical meeting yang dilaksanakan oleh pengawas pusat dan para provinsi yang hadir dan menyatakan empat provinsi yang absen diskualifikasi sesuai dengan peraturan dan regulasi yang ditetapkan oleh Federasi Futsal Indonesia (FFI).

Ketua Panitia Linus, Ruslan mengatakan dari empat provinsi yang tidak hadir pada pelaksanaan Linus 2019 berdampak besar bagi tuan rumah dan menuai kerugian.

"Pastinya kacaunya jadwal tanding terganggu dengan tidak adanya empat provinsi yang bergabung di grup C dan G untuk putri. Karena beberapa waktu lalu kita sudah menunggu dan menunggu akhirnya malam lalu dari hasil kesepakatan bersama empat provinsi kita diskualifikasi, dan siap-siap akan dikenakan sanksi tegas oleh FFI. Bahkab hal ini juga sudah kami laporkan langsung ke FFI,"jelasnya kepada media ini.

Diketahui sanksi yang akan dikeluarkan oleh FFI berupa denda kurang lebih Rp 25 juta bagi tim, serta larangan beranding. "Untuk sanksi jelas ada regulasinya yang kami ketahui itu denda Rp 25 juta dan larangan bermain bagi tim yang tidak ikut pada pelaksanaan Liga Nusantara kali ini. Tentu sebagai tuan rumah kita sangat dirugikan pasalnya berdampak kepada tim yang berlaga juga dari beberapa provinsi lainnya karena masih menunggu jadwal pasti, namun saat ini kami pastikan untuk jadwal tidak akan berubah lagi. Jadi dalam satu hari hanya satu kali pertandingan saja untuk waktunya semua sepakat dilaksanakan pada pukul 19:00 Wita,"bebernya.

Terkait dengan regulasi atau sistem pertandingan yang digunakan yakni kompetisi penuh, untuk tim putra yang diambil yakni juara pertama dan runner up untuk berlaga di babak delapan besar. Sedangkan untuk skuat putri hanya diambil satu provinsi pasalnya pada pelaksanaan Linus 2019 ini hanya dihadiri dua provinsi yakni Kaltara dan Sulawesi Selatan. "Kita gunakan sistem kompetisi penuh karena kita ingin mencari dua yang terbaik," tuturnya.(puu/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X