Polisi Masih Telusuri Korban Muncikari GI

- Senin, 26 Agustus 2019 | 11:46 WIB

TANJUNG SELOR – Satreskrim Polres Bulungan terus mendalami korban dari aksi muncikari berinisial GI yang diamankan pada awal Agustus lalu. Sebab, wanita yang dijadikan korban untuk melayani pria hidung belang diketahui ada anak di bawah umur.

Kapolres Bulungan, AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kanit PPA Sat Reskrim, Aiptu Lince Karlinawati menjelaskan, berdasarkan keterangan dari GI ada wanita perawan yang ia tawarkan ke pengguna jasa Rp 4 juta. Untuk itu, pihaknya terus mendalami keterangan tersebut dengan menyambangi sejumlah lokasi di Bulungan.

“Sejumlah lokasi tempat hiburan malam merupakan tempat bekerja korban. Namun, pencarian terhadap wanita yang dijadikan sebagai pekerja seks komersial belum menuai hasil. Karena nama yang diberikan GI setelah dicek di lokasi tidak ada yang kenal,” ucap Aiptu Lince Karlinawati.

Ia menduga, nama yang diberikan GI tidak diketahui di lapangan disebabkan korban menggunakan nama yang berbeda. Kemudian, selama ini GI berkomunikasi kepada wanita yang ingin dijualnya melalui media sosial (medsos) saja.

Dan yang membingungkan yakni keterangan yang disampaikan GI lantaran tidak konsisten. Sebab, ia mengaku ke awak media pelanggannya selama ini dari kalangan pejabat hingga anggota DPRD. Namun, berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) tidak ada dari kalangan yang disebutkan.

“Keterangan GI berbelit-belit. Pengakuan sudah menjalani bisnis haramnya ini sudah dua tahun, tetapi hanya satu wanita yang dijadikan PSK. “Kalau berdasarkan BAP tidak ada dari kalangan pejabat tetapi orang biasa,” singkatnya.

Selain fokus mengungkap siapa saja yang menjadi korban selain anak di bawah umur pihaknya juga terus mendalami kemungkinan ada korban lainnya. Sebab, GI sebelumnya diketahui juga beraktivitas seperti itu. Kemudian mencoba peruntungan menjadi muncikari sekira satu tahun lamanya. Ia menjalankan aksinya dengan menawarkan melalui medsos.

“Masih terus dikembangkan kasus ini. Karena kasus seperti ini sulit mau mengaku. Alasannya malu diketahui orang banyak. Sedangkan dari laporan yang kita terima itu masih ada,” jelasnya. (akz/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X