NUNUKAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan kembali mengeluarkan warning untuk sejumlah daerah yang biasa terdampak banjir. Ya, itu dikarenakan prediksi BMKG Nunukan atas curah hujan yang akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Kali ini, cuaca masuk dalam kategori ekstrem, sebab hujan yang terjadi berintensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang petir, kilat dan kenaikan tinggi gelombang mencapai 1 meter. Itu diungkapkan Forecaster BMKG Nunukan, Taufik kepada media ini. Taufik mengungkapkan berdasarkan pemantauan citra satelit, adanya pusat tekanan rendah atau siklon tropis Ballu, di utara Filipina, konvergensi di sekitar Kaltara, akan menyebabkan pertumbuhan awan konvektif dominan di Kaltara.
“Secara tidak lansung dampak siklon tropis berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Nunukan seperti peningkatan curah hujan dan kenaikan tinggi gelombang. Keadaan ini diprediksi terjadi hingga beberapa hari ke depan,” ungkap Taufik.
Untuk itu lanjut Taufik, perlu diperhatikan dan mewaspadai potensi bahaya banjir di beberapa titik lokasi yang terindikasi rawan banjir. Kemudian dengan kondisi hujan yang terjadi disertai angin kencang, sehingga kondisi laut turut berpengaruh dengan gelombang tinggi. Jika terjadi hujan, maka kondisi laut juga bakal turut berubah.
Hal itu juga sebagai informasi untuk diwaspadai. Jika terjadi hujan baik di darat maupun lautan, sebisa mungkin tidak dahulu melakukan aktivitas di luar rumah dan lautan khusus yang notabenenya berada di lautan seperti nelayan, karena cuaca bisa saja menjadi sangat ekstrem dan membuat hujan semakin lebat.
Saat ini, kondisi gelombang masih terbilang normal pada ketinggian 0,25 meter hingga 0,75 meter. Namun, bisa saja swaktu-waktu tinggi apalagi pada saat terjadi hujan di lautan. Dampak peralihan cuaca tersebut terlihat seperti sering terjadinya guntur dan petir hingga terjadinya hujan di daerah lautan.
“Jadi masyarakat dimintai mewaspadai potensi genangan yang bisa menyebabkan banjir maupun longsor bagi yang tinggal di daerah rawan hal tersebut. Terutama jika hujan terjadi dengan intensitas lebat. Untuk yang beraktivitas di lautan, lebih memperhatikan cuaca guna mengantisipasi dampak yang ditimbulkan,” beber Taufik mengimbau. (raw/zia)