NUNUKAN – Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Agustus mengalami penurunan. Jika dibandingkan bulan Juli sebelumnya, kasus DBD mencapai angka 100 penderita. Sementara Agustus hanya ada 13 kasus.
Meski turun, Dinkes Nunukan tetap fokus akan melakukan menekan dan meminimaliris bertambahnya penyakit mematikan tersebut. Bahkan, Dinkes Nunukan tetap meminta masyarakat untuk waspada, apalagi sedang dalam musim hujan.
“Ya, tetap harus diwaspadai, apalagi sekarang ini musim hujan. Tidak menutup kemungkinan nyamuk ini akan berkembang biak dan bisa saja kita terjangkit,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Nunukan, Sabaruddin.
Dilanjutkan, dari 13 kasus yang terjadi, anak berumur 15 tahun mendominasi terjangkit DBD. Meski begitu, pasien ditangani serius oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk meminimalisir angka kematian yang terjadi.
“Kami akan tetap menekan angka kasus. Apalagi kita juga ada kerja sama dengan masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengantisipasi berkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti tersebut,” tambah Sabaruddin.
Untuk itu Sabaruddin pun mengimbau kepada masyarakat guna mengatasi permasalahan DBD, pihaknya meminta masyarakat untuk secara aktif melakukan 3M Plus. Dimana harus melakukan penguburan kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara tratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Sementara Plus yang dimaksudkannya adalah, melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk sejenis abate pada tempat penampungan air khususnya yang sulit dibersihkan. Ataupun menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa saja menjadi tempat hinggap nyamuk.
“Pencegahan ini sangat penting dilakukan, apalagi musin hujan. Curah hujan yang tinggi bisa meningkatkan tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan DBD. Untuk itu mari kita bersama-sama untuk mengantisipasi dan memberantasnya,” pinta Sabaruddin mengakhiri. (raw/zia)