EMBUNG MENGERING..!! Krisis Air di Kota Ini Makin Dekat

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 10:35 WIB

TARAKAN – Hujan yang tak kunjung turun di sekitar Embung Binalatung dalam beberapa pekan terakhir membuat fasilitas penampung air baku tersebut memprihatinkan. Sumber air baku bagi air bersih masyarakat Tarakan Tengah dan Tarakan Timur tersebut mengering.

Plt Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Sudarto mengaku, karena kekeringan itu PDAM sudah tak dapat lagi memproduksi air dari embung tersebut. Meski demikian, PDAM memanfaatkan sumber air baku lainnya agar dapat mendsitribusikan air bersih ke pelanggan.

“Saat ini sudah hampir tidak bisa diserap. Tapi saat ini masih bisa ditangkap dengan membuka pintu dam/bendungan dan mengambil sisa air di sungai. Jadi untuk pompa besar yang berada di waduk itu sudah tidak dapat menyerap air, sehingga kami harus mengakalinya dengan mengalirkan airnya dulu lewat pintu baru diambil di sungai,” terangnya.

Saat ini pihaknya hanya bisa menyuplai air dengan kekuatan 80 liter per detik ke masyarakat. Kekuatan tersebut, menurun hampir 50 persen mengingat suplai normal mencapai 150 liter per detik. Lanjutnya, saat ini PDAM sedang berupaya agar pasokan air tidak mengalami sampai titik terendah.

“Dengan cara seperti itu kami bisa mengalirkan air sedikitnya 80 liter per detik. Artinya dengan keringnya embung ini produksi aliran air berkurang hampir 50 persen,” ulasnya lagi.
Saat ini pihaknya masih dapat mendistribusikan air ke berbagai wilayah. Meski demikian, pihaknya tidak dapat menyuplai pada perbukitan lagi. Pompa yang ada tak dapat mendorong air dengan intensitas kecil.

“Saat ini tidak ada pemadaman aliran, cuma kami memohon maaf untuk saat ini tidak dapat mengaliri air yang berada di perbukitan. Mengingat kondisinya sudah tidak memungkinkan,” tukasnya.

Meski demikian, kemarau saat ini hanya berdampak pada Embung Binalatung saja. Sementara embung lainnya masih normal. Sehingga ia menjamin beberapa kawasan masih dapat menikmati aliran air dengan normal.
“Khusus wilayah Tarakan Barat dan Utara, khususnya wilayah yang disuplai dari Embung Persemaian dan sungai Kampung Bugis masih aman. Meski tidak terjadi hujan pekan ini, juga tidak memengaruhi kondisi air secara signifikan,” tukasnya.

Meski PDAM menegaskan aliran air pada lainnya cukup aman, namun sebagian warga mengaku tidak dapat merasakan aliran air di siang hari. Seperti yang dirasakan Desi Suherli (31) warga RT 26 Kelurahan Pamusian. Ia menjelaskan tidak dapat menikmati air sejak Jumat (23/8) pagi.

“Air tidak nyala dari pagi. Kalau sekarang persediaan air masih ada. Jadi masih bisa bertahan 2 hari ini. Mudah-mudahan matinya air ini tidak 24 jam. Jadi malam bisa tampung air. Kalau 24 jam, otomatis harus beli air,” ujarnya. (*/zac/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X