Dapot Sinaga, Kenal Dunia Politik dari Teman

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 10:32 WIB

Meski awalnya tak tertarik untuk bergabung dalam dunia perpolitikan, namun siapa sangka Dapot Sinaga akhirnya berhasil duduk di legislatif Kota Tarakan dan mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Tarakan Barat.

 

YEDIDAH PAKONDO

 

SEJAK dulu, Dapot Sinaga memang selalu tertarik dalam dunia bisnis. Ya, Dapot merupakan seorang pengusaha ayam pedaging terkenal di Kota Tarakan. Sejak fokus dalam usahanya, Dapot tak pernah berpikiran untuk terjun dalam dunia perpolitikan. Namun hal tersebut justru berubah setelah bertemu dengan salah satu teman lamanya.

“Jadi saya sudah bergabung di dunia politik itu sejak 2017 lalu dan langsung bergabung di Hanura. Saya tidak tahu politik, tapi karena teman, saya pikir saya bisa, maka saya diajak,” kenang pria kelahiran Samosir, 20 April 1972 ini, kemarin (23/8).

Ketertarikan Dapot untuk terjun dalam dunia perpolitikan ternyata tidak hanya atas dukungan rekan-rekannya saja, namun atas keinginan sejumlah lapisan masyarakat. Dapot pun bulat mengikuti pertarungan legislatif beberapa waktu lalu. “Keputusan politik itu penting, melalui politik saya bisa membantu masyarakat dan menjawab aspirasi masyarakat,” beber pria yang hobi voli ini.

Satu permasalahan yang selalu menjadi sorotan Dapot, yakni bidang peternakan ayam yang sering mengalami permasalahan dikarenakan Pemerintah Kota Tarakan yang masih saja mengizikan adanya ayam potong yang berasal dari luar Tarakan. Sementara produksi ayam di dalam kota masih banyak.

“Ada satu BUMN yang mendatangkan ayam potong dari luar Tarakan. Sementara kalau produksi ayam potong di Tarakan masih kurang, ya seharusnya pemerintah menambah jumlah peternak ayam potong, bukannya mendatangkan dari luar daerah,” ucap ayah dua anak tersebut.

Menjadi seorang anggota legislatif memang tidak mudah menurut Dapot. “Yang jelas Hanura itu hati nurani, berarti setiap orang yang bergabung di situ (Hanura) berarti orang-orang yang memiliki hati nurani untuk rakyat, selain itu juga saya merasa bahwa saya cocok di Hanura,” katanya.

Dapot sejak awal memprediksi menang di legislatif 2019, sebab upaya dan kerja keras bersama tim pemenangannya begitu keras. Dapot pun mampu meraup 1.884 suara, hingga mengantarkannya menuju peringkat kedua Partai Hanura setelah Dino Andrian.

“Kalau hitungan dari kami, saya sudah prediksi menang. Malah kalau tidak menang, saya rasa aneh karena masyarakat yang meminta saya untuk mencalonkan diri, bukan keinginan pribadi. Apalagi saya sempat menjadi ketua RT 62 Kelurahan Karang Anyar, jadi sedikit banyaknya saya sudah mengetahui permasalahan masyarakat,” tuturnya.

Di Dapil 3 Tarakan Barat, Dapot berencana untuk melakukan program yang sesuai dengan visi dan misi Wali Kota Tarakan, yakni dengan melakukan pembangunan yang dimulai dari tingkat rukun tangga (RT). Sebab itu, sebagai tim pemenangan pasangan dr. Khairul, M.Kes, dan Effendhi Djuprianto, Dapot mengaku akan melakukan pengawalan terhadap visi dan misi pemerintah yang menurutnya baik untuk masyarakat. (***/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X