Bercita-Cita Jadi Dokter Militer

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 10:25 WIB

Rasa kagum kepada anggota paskibraka yang bertugas di Istana Negara, membuat Cut Putri Widya Utami akhirnya memutuskan untuk bergabung dalam dunia paskibraka sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarakan. Seperti mimpi, tahun ini Widya akhirnya berhasil tembus ke Istana Negara dan mewakili Kota Tarakan dan Kaltara.

YEDIDAH PAKONDO, Tarakan

RASA haru terpancar dari raut wajah Cut Putri Widya Utami ketika menginjakkan kaki di Bandara Juwata Kota Tarakan. Ya, gadis manis berhijab ini merupakan salah satu siswa Kota Tarakan yang berhasil tembus menjadi anggota paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus 2019.

“Bangga banget karena bisa bertemu langsung dengan Pak Presiden Jokowi, bisa membanggakan orang tua dan pemerintah Kota Tarakan,” beber wanita kelahiran Tarakan, 25 September 2003 tersebut.

KEMBALI KE TARAKAN: Cut Putri Widya Utami bersama kedua orang tuanya, Sudiono dan Rosmala Dewi. YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN

Semasa berada di karantina, anak pertama dari pasangan Sudiono dan Rosmala Dewi ini mendapatkan pesan dari Presiden Republik Indonesia untuk terus hidup sebagai generasi muda yang giat membangun rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Yakni dengan meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama, ras maupun suku dan bangsa.

Sebelum tampil menjalankan tugas negara, Widya mendapatkan doktrin dari sang pelatih paskibraka untuk tidak gugup dan tetap tenang saat menjalankan tugas. Sehingga saat menjalankan tugasnya Widya tidak merasa gugup sedikitpun.

Saat tampil, Widya berada di pasukan 17 banjar ketiga shaf kedua pengibaran. Tahun ini merupakan tahun keberuntungan bagi Widya, karena berhasil dipercayakan untuk mewakili putri di Kalimantan Utara di Istana Negara.

Selama berada di Cibubur, ia diajarkan untuk hidup disiplin, salah satunya dengan mengatur jadwal bangun tidur pukul 04.00 WITA. Kemudian melakukan salat subuh, lalu melakukan pemanasan dan sarapan susu dan telur ayam kampung. Selanjutnya melakukan latihan dan makan siang, kemudian latihan hingga pukul 17.00 WITA. Hal itu yang dilakukannya selama sebulan penuh.

Masa-masa di Istana Negara merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Karena telah menerima hadiah langsung dari Presiden Indonesia, yakni rekreasi di sekitar Kota Jakarta seperti Taman Mini dan sebagainya yang merupakan lokasi rekreasi Jakarta.

Tak hanya hadiah dari Presiden, namun ia juga menanti-nantikan hadiah khusus yang dijanjikan oleh sang ayah. Sebab sebelum pelaksanaan seleksi dilakukan, sang ayah telah berjanji untuk memberikan sebuah hadiah khusus kepada putri pertamanya itu jika berhasil lulus menjadi anggota paskibraka.

Melalui kisah perjuangannya, Widya mengharapkan agar setiap anak muda agar terus bersemangat meraih cita-cita. Kelak, jika diperkenankan, ia ingin menjadi seorang dokter militer yang merupakan gabungan profesi kedua orang tuanya dan bertugas sebagai anggota aparatur sipil negara (ASN) Kota Tarakan.

“Ayah saya anggota polres, ibu perawat di RSUD. Saya ingin menjadi seperti kedua orang tua saya. Bangga punya kedua orang tua seperti itu,” ucapnya.

Sementara itu, Aiptu Sudiono yang merupakan ayah Widya menyatakan bahwa dirinya merasa senang dan bangga. Sebab anaknya berhasil mewakili Kota Tarakan dan Kaltara untuk tembus ke Istana Negara.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X