NUNUKAN – Desa Long Midang, Kecamatan Krayan, daerah yang sangat sulit dijangkau. Warga yang ingin berkunjung ke daerah tersebut hanya dapat menggunakan jalur udara. Dengan segala keterbatasan, akhirnya warga di perbatasan telah dapat menikmati listrik 24 jam.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura yang langsung turun menyaksikan listrik 24 jam di Desa Long Midang mengatakan, bahwa warga di perbatasan Indonesia-Malaysia ini patut berbahagia, karena sejak lama dinanti dan akhirnya dapat terwujud dapat merasakan aliran listrik.
“74 tahun Indonesia merdeka baru dapat merasakan aliran listrik,” kata Hj. Asmin Laura.
Ia sangat memberikan apresiasi kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), karena memiliki komitmen untuk menerangi daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan tetangga Malaysia, diwujudkan dalam bentuk kerja nyata terangi nusantara hingga ke pelosok negeri.
“Meski banyak hambatan untuk mewujudkan pembangunan kelistrikan di wilayah Krayan namun PLN berhasil mengalirkan listrik di wilayah perbatasan,” ujarnya.
Selain komitmen dari PT PLN, dukungan pemerintah kabupaten hingga seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung program yang dicanangkan pemerintah, dalam mewujudkan program kelistrikan hingga desa dapat direalisasikan dengan tepat waktu. Sehingga saat ini di Desa Long Midang aliran listrik dapat dinikmati dalam 24 jam.
Laura berharap untuk daerah yang belum teraliri listrik juga dapat menjadi perhatian dari PT PLN untuk dapat membangun infrastruktur listrik khususnya di beberapa daerah pedesaan seperti di kecamatan Sei Menggaris, Sembakung, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sebuku yang belum menikmati listrik hingga saat ini.
“Dengan tersalurkannya listrik 24 jam di daerah pedesaan akan membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan,” tuturnya.
Sementara, General Manager PLN Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Joko Dwiyatno mengakui untuk mengaliri listrik diwilayah perbatasan di Desa Long Midang cukup sulit dikarenakan pengiriman peralatan dan material kelistrikan tidak dapat dilakukan dengan transportasi darat dalam negeri sehingga PT PLN melakukan pengiriman melalui Malaysia.
“Kami kirim material dari Berau ke Nunukan kemudian ke Tawau Malaysia dan dikirim melalui darat menuju Bakalalan daerah Serawak Malysia,” singkat Joko Dwiyatno. (nal/zia)