TARAKAN – Sebanyak 76 tahanan yang berada di rutan Mapolres Tarakan dilakukan pengecekan urine kemarin (22/8). Hasilnya, didapati sembilan urine tahanan yang positif mengandung zat metamfetamina alias sabu. Diketahui dari 76 tahanan ini hampir semuanya merupakan tahanan dengan perkara narkotika.
Wakapolres Tarakan, Kompol Bambang Herkamto mengungkapkan, tes urine tersebut dilakukan sebagai bagian dari kegiatan rutin pengecekan terhadap kondisi tahanan, khususnya yang masuk dengan perkara narkotika. “Dari catatan itu kita bisa mengetahui masuknya tanggal berapa dan selama ditahan ada perubahan atau tidak. Yang masih positif itu ada sembilan,” ungkapnya.
Diakuinya, meski ada tahanan yang didapati positif menggunakan narkotika, bukan berarti selama ditahan mereka tetap mengonsumsi narkotika, melainkan mengonsumsinya sebelum tertangkap pihaknya. Kemudian pihaknya memastikan tidak ada tahanan yang menggunakan narkotika saat berada di dalam rutan. “Selama ini kami selalu memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap barang dari para penjenguk,” tegasnya.
Bagi tahanan yang urinenya masih positif mengandung narkotika, tentunya akan dilakukan pembinaan lagi. “Selain narkoba, ada juga beberapa tahanan yang merupakan kasus pencurian dan lainnya. Kebetulan yang sembilan ini, dua di antaranya bukan tahanan narkotika,” tuturnya.
Akibat tes urine yang dilakukan, pihaknya sempat menutup jam besuk bagi para pengunjung. “Kalau ada besuk ada nanti kita tidak bisa melakukan kegiatan ini,” jelasnya. (zar/ash)
