MENIKMATI hidangan dengan suasana ala kulineran street food, memang terkesan berbeda. Makanan khas pinggir jalan tidak hanya terkesan warung kaki lima biasa. Atau yang paling identik dengan jajanan depan sekolah maupun kampus.
Ala street food ini justru banyak dipakai untuk konsep kafe kekinian. Tak heran, menu-menunya ini mendadak menjadi hidangan andalan di kafe-kafe. Meski terbilang sederhana, tapi siapa sangka kualitas rasanya menambah kenikmatan tersendiri dengan konsep street food.
Termasuk Cascara Coffee, yang memiliki keunikan tersendiri dalam dunia kulinernya. Owner Cascara Coffee, Jaka mengatakan hidangan di kafe ini terbilang sederhana. Meski konsep kafenya lebih menawarkan varian kopi, tetapi makanannya tetap mengarah pada kesukaan masyarakat Kota Tarakan.
Ya, seperti ayam penyet dan ayam geprek. Kedua menu ini kesukaan sejuta umat. Lantas apa yang membedakannya dengan ayam penyet dan geprek pada umumnya?
Untuk mendapatkan rasa yang meresap hingga ke dalam, dagingnya diungkep dengan bumbu-bumbu selama 30 menit loh. Identik dengan sambal khasnya. Pedas gurih menyempurnakan makan siangmu.
“Founder kafe itu Irawan. Konsep awalnya kopi, tapi kalau untuk makanan beratnya seperti ayam penyet dan geprek. Karena ini kan banyak disukai. Prosesnya beda. Dagingnya diungkep dulu, jadi bumbunya lebih terasa sampai ke tulangnya,” katanya.
Sambal mentah yang diulek dan disiram dengan minyak panas, memang terasa lebih pedas, segar. Sajian ini sangat identik dengan ayam geprek. Biasanya pula level kepedasannya tergantung dari peminatnya.
Nah, makanan pedas memang bikin ngiler dan ketagihan. Perpaduan daging ayam yang empuk, dengan sensasi sambal merah mampu memuaskan selera makan siapa saja. Kenikmatan pedasnya ini membara dan rasanya ingin nambah terus. (*/one/fly)
