PLBN Krayan Dibangun Akhir Tahun

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 10:26 WIB

LONG BAWAN - Pos lintas batas negara (PLBN) yang berada di Kecamatan Krayan Induk, tepatnya di daerah Long Midang rencananya akan mulai dibangun pada akhir tahun ini. Camat Krayan Induk Helmi Pudaaslikar mengatakan, saat ini lahan yang disiapkan untuk pembangunan PLBN sudah siap. Sehingga tidak sulit untuk dilakukan pembebasan.

“Nanti akan dibangun sekitar 400 meter dari Pos Pamtas yang ada sekarang,” katanya, Senin (19/8).

Dari informasi yang ia terima, untuk saat ini proses pembangunan PLBN di Krayan sudah memasuki lelang tahap akhir. Dirinya berharap proses lelang segera selesai dan pihak yang ditunjuk untuk melakukan pembangunan segera bekerja.

“Pemenang lelang sudah. Kami berharap nanti segera sosialisasi kepada masyarakat mengenai tahapan pekerjaan dan hal-hal apa perlu dibantu untuk percepatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut diungkapkan Helmi, pembangunan di Krayan memang sangat unik dari daerah lain. Pasalnya, semua material yang dibeli sangat mahal.

Tidak hanya itu, mendapatkan barang material pun tidak mudah, meskipun harus mencari hingga ke Malaysia. “Apalagi ini pekerjaan besar. Mudahan pemerintah pusat sudah mem-back up perencanaan material dengan pemerintah Malaysia, supaya tidak ada kendala,” bebernya.

Diakui Helmi, dengan adanya PLBN bisa memudahkan wisatawan dari Malaysia. “Di Malaysia ada kawasan ada Desa Ba’Rio dan itu wisatawan ke sana setahun bisa mencapai 18 ribu orang. Itu sangat dekat dengan Krayan. Mereka sampaikan, kalau bisa masuk secara resmi ke Krayan, maka mereka akan ambil sepaket ke Krayan. Mereka hanya ingin melihat budaya setempat,” bebrnya.

Kebutuhan PLBN sangat dinantikan oleh masyarakat Krayan, untuk bisa mendatangkan wisatawan. Selain itu, adanya PLBN juga bisa berlaku untuk ekspor dan impor barang-barang yang ada di Krayan secara resmi. Salah satunya, potensi beras Krayan. Selama ini dibawa ke Malaysia dalam status ilegal.

“Padahal harga jualnya rendah. Sementara beras kita ini dari organik dan seharusnya masuk ke pasar organik dan bukan ke pasar biasa,” imbuh Helmi.

Bahkan, pihaknya yang pernah dikunjungi oleh anggota parlemen Serawak, menyatakan beras organik yang dihasilkan oleh masyarakat Krayan, dijual di Kuala Lumpur mencapai RM 25 per kilogram. Jika dikurskan sekira Rp 85 ribu. Sementara di Krayan, hanya dijual Rp 15-20 ribu. “Dari masyarakat Krayan berharap setidaknya groundbreaking atau peresmian Presiden Jokowi bisa datang. Itu harapan masyarakat,” tutupnya. (zar/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X