Satu Jemaah Haji Dipulangkan Lebih Awal

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 10:21 WIB

TANJUNG SELOR - Pasca menjalani operasi patah tulang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) King Faisal, jemaah haji asal Kabupaten Nunukan atas nama Halim Passalo Katutu dipastikan akan pulang lebih awal.

Pemulangan itu dilakukan atas rekomendasi dari pihak RSAS King Faisal. Karena jemaah haji yang tergabung dalam kloter 15 itu tidak bisa beraktivitas sama sekali pasca menjalani operasi.

Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah pada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Muhammad Aslam mengatakan, berdasarkan informasi dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) bahwa kemarin telah dilakukan penandatanganan pernyataan Tanazul.

"Termasuk pendamping dari Bapak Halim juga dipanggil untuk melakukan penandatanganan pernyataan," ungkap Aslam kepada Radar Kaltara, Selasa (20/8) kemarin. Namun untuk pasti kapan pemulangan, Kemenag belum dapat memastikan, karena masih menunggu keputusan selanjutnya dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

"Kita minta pemulangan bersamaan dengan kloter 1 Balikpapan, agar bisa pulang lebih awal," ujarnya.

Sedangkan satu jemaah haji kloter 15 atas nama  A. Sahibe Peta Tobo yang sempat dirawat di KKHI Makkah karena mengidap penyakit tuberkulosis atau TB, kini kondisinya sudah berangsur membaik.

"Alhamdulillah, saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah bergabung dengan rombongan," bebernya.

Sementara untuk rangkaian ibadah haji, saat ini jemaah haji asal Kaltara telah menyelesaikan tawaf ifadah dan tawaf rukun. Artinya, untuk rangkaian haji saat ini telah semua selesai. Tahap selanjutnya, tepatnya di tanggal 5 September 2019, jemaah haji akan ke Madinah untuk melaksanakan arbain dan salat 40 waktu di Masjid Nabawi. Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, ketika sampai di Embarkasi Balikpapan, seluruh jemaah haji akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Kalau ada jemaah yang mengalami demam tinggi maka akan ditahan untuk dilakukan observasi,” bebernya.

Yang dikhawatirkan lanjutnya, jika ada jemaah yang membawa penyakit dari luar. Apabila jemaah dalam kondisi baik maka jemaah akan diperbolehkan untuk pulang ke daerah asal. 

“Kita berharap semua jemah haji kita dalam kondisi baik. Nantinya, yang melakukan pemeriksaan kesehatan bukan dari kita, tapi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Balikpapan,” pungkasnya. (*/jai/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X