TARAKAN – Kondisi over kapasitas yang terjadi pada Lapas Kelas II-A Tarakan turut disikapi Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dengan rencana renovasi gedung lama menjadi rumah tahanan (rutan) baru.
Diungkapkan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, untuk merenovasi bangunan lama tersebut menjadi rutan akan dilakukan secara bertahap menggunakan anggaran Pemkot Tarakan.
“Pembangunan rutan ini akan dilakukan secara bertahap, dengan begitu kita bisa memberikan tempat yang layak bagi para penghuni Lapas, yang saat ini sudah melebihi kapasitas,” tuturnya pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu.
Dirinya menjelaskan rencana merenovasi bangunan lama yang ada di depan Lapas untuk dijadikan rutan akan dimulai tahun ini. “Bukan berarti adanya rutan ini memberikan ruang untuk pelaku pidana memenuhi Lapas, tapi ini lebih bagaimana memberikan bantuan agar warga binaan bisa mendapatkan tempat yang laik. Saat ini sudah penuh, sehingga warga binaan di Lapas hidup dengan berdesak-desakan, makanya kami bantu membangun rutan baru,” ucapnya.
Kepala Lapas Kelas II-A Tarakan, RB Danang Yudiawan mengatakan, renovasi bangunan lama diperkirakan berjalan selama 2 tahun.
“Perencananyanya sudah masuk dalam musrenbang dan tahun ini sudah mulai pengerjaannya. Diperkirakan bisa selesai 2 tahun, selain rutan ada juga mess khusus untuk petugas Lapas nantinya,” ungkapnya.
Diketahui kapasitas Lapas Kelas II-A Tarakan hanya untuk 400 orang, namun saat ini menampung lebih dari 1.200 orang. “Adanya rutan ini jelas dapat mengurangi over kapasitas yang ada di dalam Lapas saat ini. Rutan sendiri bisa menampung sekitar 400 hingga 500 warga binaan,” ucapnya.
“Selain itu, kami harapkan dengan adanya rutan ini bukan malah menjadi banyak yang masuk seperti yang diungkap Pak Wali (dr. Khairul), tapi kita harapkan jumlahnya bisa berkurang dari sebelumnya,” jelasnya. (jnr/lim)
