Kesalahan Saat Pengerjaan, Jalan RT 09 Terancam Longsor

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 09:58 WIB

TARAKAN - Terdapatnya lubang besar yag berada tepat di bawah permukaan tanah, membuat masyarakat RT 09 Kelurahan Mamburungan Timur resah saat terjadinya hujan. Pasalnya, kehadiran lubang itu, menjadi jalan mengalirnya air saat terjadi hujan. Sehingga warga kerap merasakan adanya pergerakan tanah saat hujan turun.

Hal itulah yang diungkapkan, Hamdan Siba ketua RT setempat. Ia menerangkan lubang  tersebut telah ada sebelum dibanggunya jalan di kawasan tersebut. Meski demikian, saat pembangunan jalan di kawasan tersebut warga mengira akan dilakukan penutupan pada lubang. Meski demikian, usai pengerjaan jalan rampung lubang tersebut hanya ditimbun seadanya. Sehingaa lubang kembali terbuka usai beberapa kali terjadinya hujan.

"Waktu itu kondisinya sebelum dibangun memang ada lubang ditanahnya, memang kalau dilihat, lubang tempat air mengalir masuk dalamnya cukup luas. Kami kira diratakan saat pengerjaan ternyata dibangun begitu saja," ujarnya, kemarin (20/8).

Ia menerangkan, karena adanya lubang di bawah jalan, beberapa kali warga sempat merasakan bergeraknya tanah. Sehingga hal itulah yang membuat warga cukup takut jika hujan turun. Lanjutnya, fenomena langkah tersebut sempat mendapat tinjauan dari dinas terkait.  Namun hingga kini belum ada penangganan.

"Tanahnya di sini selalu longsor dan pernah ditinjau dari Dinas Lingkungan Hidup, di bawah coran jalan ini tidak ada isi tanahnya, sehingga saat hujan kedengan suara aliran air di bawa jalan ini," tukasnya.

Ia menjelaskan, sedikit lubang yang terdapat di bawah permukaan tanah tersebut sepanjang 500 meter yang berada di atas rumah warga. Ia menerangkan, saat ini telah terlihat lubang besar yang terbuka pada permukaan tanah. Dengan kondisi tersebut, sehingga warga menutup lubang tersebut dengan sampah. Mengingat, upaya masyarakat menutup lubang dengan tanah berakhir dengan sia-sia.

"Di situ ada sekitar sepuluh kepala keluarga. Panjangnya lubang di bawah tanah ini sekitar 500 meter. Kami sengaja menutup lubang kelihatan ini dengan sampah, karena kalau ditimbun tanah, tanahnya akan habis terbawa aliran air," ucapnya.

Ia menerangkan setidaknya, penutupan lubang tersebut telah beberapa diajukannya pada Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) meski demikian, hingga saat ini belum adanya penangganan dilakukan pemerintah.

"Kemarin saya sempat foto kemudian saya laporkan ke kelurahan, setelah tinjauan itu belum ada penanganan lanjutan. Musrenbang kemarin juga saya ajukan juga belum ada realisasi. Kami berharap semoga ini bisa menjadi perhatian. Karena semakin lama tanah ini semakin bergeser. Karena dengan tidak tertutupnya lubang di bawah jalan ini membuat masyarakat khawatir saat terjadi hujan," pungkasnya. (*/zac/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X