Semarak dan kemeriahan memperingati HUT ke-74 RI tidak hanya terlihat di level desa, kecamatan ataupun provinsi, tapi juga di tingkat RT. Hal itu dapat dilihat di RT 45 Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Bulungan.
PIJAI PASARIJA
SEJAK dua pekan terakhir ada yang berbeda di Jalan Gelatik Tanjung Selor. Sebab jika kita melewati jalan sepanjang sekira 500 meter itu akan disambut gapura berukuran 11x4 meter yang bertuliskan "Selamat Datang di Kampung Kebangsaan Tanjung Harapan”. Ya, gapura itu dibuat untuk menyemarakan HUT ke-74 RI. Ide muncul dari pemuda Jalan Gelatik atau yang dahulu dikenal dengan daerah Tanjung Harapan.
Tidak hanya itu, sepanjang jalan masyarakat juga bisa melihat langsung para pahlawan kemerdekaan meski hanya dalam foto yang sengaja dipasang di tepi kanan dan kiri jalan. Ini tujuannya agar masyarakat setempat maupun yang melintasi di jalan yang beraspal mulus itu mengingat jasa para pahlawan, sekaligus mengenalkan pahlawan kepada generasi muda saat ini. Karena berkat mereka kita bisa seperti sekarang bebas dari para penjajah.
Penampilan unik sebuah wilayah RT ini menarik banyak pasang mata, sehingga tak jarang lokasi Kampung Kebangsaan menjadi spot berfoto maupun swafoto sebagai kenang-kenangan karena hanya ada pada bulan Agustus. Terlebih pada malam hari, kesemarakan HUT RI semakin terasa, karena indahnya cahaya lampu warna warni. Warga dari luar Jalan Gelatik pun banyak memanfaatkan momen tersebut untuk berswafoto.
Semua itu berkat kreativitas pemuda Tanjung Harapan. Meski dilakukan secara swadaya dan gotong royong, RT 45 menjadi ramai. Sebab yang datang berfoto tidak hanya dari warga setempat, tapi juga dari luar.
Ketua RT 45, Ardiansyah menjelaskan, tema “Kampung Kebangsaan” diambil dari keragaman suku dan agama di wilayah yang berpenghuni 37 kepala keluarga (KK) tersebut. Meski beragam, kerukunan antar suku dan agama terjaga. Itu dapat dilihat pada malam takbiran Iduladha lalu. Umat Islam setempat menggelar pawai obor. Tapi tidak hanya umat Islam, nonmuslim pun ikut menyemarakan dengan turut membuat obor.
Sehingga Tanjung Harapan yang dahulu terkenal sepi dari kegiatan, akhirnya ramai hingga sekarang. Berkat kreativitas pemuda Tanjung Harapan yang tak pernah lelah merampung semua program yang direncanankan meski hanya dikerjakan secara swadaya dan gotong royong. “Swadaya di sini bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk material,” jelas Ardiansyah yang juga PNS di Satpol PP Bulungan.
Material yang dimaksudnya misalnya kabel dan umbul-umbul. Karena sebelumnya juga sudah disepakati setiap rumah satu umbul-umbul. Sementara untuk menghidupkan lampu hias menggunakan suplai listrik dari ampere khusus untuk Kampung Kebangsaan. Sekarang ini daya akan dilakukan penambahan dari 10 ampere menjadi 18 ampere.
“Kalau sekarang ini kan kita hidupkan lampu itu waktunya terbatas, kalau daya sudah bertambah diharapkan bisa lebih lama menyala lampunya,” ujar Ketua Pemuda Tanjung Harapan.
Rencananya Kampung Kebangsaan ini akan terus berlanjut di setiap momen besar. Namun khusus HUT ke-74 RI ini puncaknya Rabu (21/8) malam. Akan banyak perlombaan tradisional. (***/eza)