Al Rhazali, Janji Penambahan Fasilitas Pendidikan

- Senin, 19 Agustus 2019 | 12:36 WIB

Meski sempat ditentang sang istri untuk maju menjadi calon anggota legislatif di DPRD Tarakan, Al Rhazali, S.IP, tetap optimistis. Ia mampu mengalahkan sejumlah caleg lain. Capaian suara merupakan yang terbedar di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tarakan.

 

YEDIDAH PAKONDO

 

BERGABUNGNYA Al Rhazali dalam dunia perpolitikan memang sudah dimulai sejak 2014 lalu. Namun saat itu, Al masih tergolong kader parpol yang aktif, hingga diberi jabatan sebagai salah satu pengurus di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Tarakan.

“Jadi saya bergabung di PKB itu awalnya hanya melengkapi struktur DPC PKB Tarakan saja, karena saya lebih banyak mengawal realisasi program paman saya, Ahmad Usman yang juga menjadi anggota DPRD Tarakan periode 2014-2019,” beber pria kelahiran 25 Oktober 1989 tersebut.

Pengalaman berpolitik yang tak pernah ia lupa, ialah saat dipercaya menjadi salah satu panitia penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota Tarakan pada 2017 lalu. Sejak saat itulah, Al kemudian berpikir untuk terus aktif dalam kepengurusan DPC PKB Tarakan.

“Jadi saat itu, saya membantu untuk memenangkan pasangan Umi-Mado, karena kami (PKB) mengusung pasangan itu saat 2018 lalu, walaupun akhirnya kalah. Nah, di situlah saya mendapatkan tawaran dari PKB untuk menjadi calon anggota legislatif,” kenang anak bungsu dari lima bersaudara pasangan almarhum Yudirman dan Hj. Sarah Usman ini.

Sejak ditawari, Al mengaku sempat tak direstui sang istri, Wahyuni Fatimah Ashari. Al mengaku, jika Wahyuni takut jika waktunya berkurang bagi keluarga jika harus menjadi wakil rakyat kelak.

“Memang dia (istri) enggak suka hal-hal seperti ini (politik). Khawatirnya bakalan jarang sama-sama, karena pasti nanti saya lebih ke masyarakat,” katanya.

Namun, berkat pengertian yang diberikan Al, Wahyuni pun luluh.

“Apalagi saya didukung keluarga dan mertua jadi caleg, jadi membuat hati istri saya berbalik dan mendukung saya,” ujarnya.

Memutuskan untuk bergabung menjadi salah satu caleg, membuat Al harus kembali mengingat pendidikan poitiknya ketika masih menempuh pendidikan di jurusan ilmu pemerintahan FISIP UMM Malang. Sebab itu, seluruh strategi politik yang dipelajarinya semasa kuliah, kini ia praktekkan saat mengikuti pemilihan legislatif 2019 lalu.

Basic-nya memang sarjana ilmu pemerintahan. Memang mereka bilangnya harus terjun ke sana. Bukan sebuah kebetulan, keluarga saya pun ada yang pernah menjadi caleg, seperti Hasbullah dan Amin Tansi, bahkan paman saya Ahmad Usman pun kini terpilih menjadi anggota legislatif Provinsi Kaltara tahun ini,” ucap ayah satu anak tersebut.

Nah, jelang tutupnya pendaftaran caleg PKB lalu, Al pun memutuskan untuk serius. Al kemudian bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Tarakan Barat dan meraup 1.904 suara. “Suara saya yang terbanyak dari empat kader PKB yang berhasil lolos di legislatif bersama saya periode 2019-2024,” tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X