TARAKAN - Hingga saat ini warga RT 09 Jalan Gunung Slipi, Kampung Satu/Skip masih berharap adanya pengaspalan di wilayah tersebut. Meski tahap pengerasan telah memakan waktu cukup lama, namun hingga saat ini belum adanya tanda-tanda dilakukannya pengerjaan lanjutan atau pengaspalan. Hal itulah yang diungkapkan Hamrul Ketua RT setempat.
Ia menerangkan, belum adanya pengaspalan hingga saat ini membuat warga cukup mengeluhkan banyaknya debu. Selain itu, koral yang menghiasi sepanjang jalan kerap membuat ban pada kendaraan masyarakat bocor. Sehingga hal tersebut cukup menyulitkan masyarakat.
"Dari 2017 ini. Kelihatannya tanahnya sudah keras. Bukan kurang bersyukur, soalnya debunya ini kasian anak-anak banyak kena asma. Selain itu, setiap bulan pasti ban bocor. Karena jalannya koral semua, jadi ban motor tidak awet," tuturnya.
Selain itu, ia menerangkan jika setiap hari ada saja laporan warga, khususnya pengendara roda dua yang terjatuh saat melintas. Maklum tanjakan gunung ini dipenuhi batu koral yang tajam, dan sangat memprihatinkan.
“Kemarin dulu anak saya jatuh, setiap hari ada saja warga yang jatuh sampai pingsan. Sangat memprihatinkan lah. Lebih baik jalan ini cepat diaspal walaupun cepat rusak kalau dianggap belum keras daripada dibiarkan begini,” terangnya
Ia berharap semoga jalan di kawasan tersebut segera diaspal. Sehingga hal tersebut tidak menimbulkan lebih banyak korban yang terjatuh. Selain itu ia menerangkan sudah mengajukan pengaspalan pada Musrenbang 2019. Namun hingga saat ini pengaspalan tak kunjung direalisasikan.
“Mungkin mau diaspal, tapi tidak tahu kapan. Sudah diagregat sekitar lima bulan lalu. Siang dan malam, ada saja warga yang jatuh. Jadi kalau tidak ditangani cepat, kasihan masyarakat yang lewat,” pungkasnya. (*/zac/udn)
