Polisi Dalami Keterangan Rekan Korban

- Senin, 19 Agustus 2019 | 11:15 WIB

 

TARAKAN - Nasib nahas dialami Arnol Kristian (15) siswa SMPN 8 Tarakan tersebut tewas tenggelam di Embung Rawasari. Kejadian itu disaksikan sejumlah rekannya.

Arnol kelelahan saat berusaha  menjangkau area tengah embung. Teman-temannya yang melihat juga tak dapat memberi pertolongan. Arnol pun tenggelam.

Kristian Putra, salah seorang rekan arnol mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat dirinya, Arnol dan 8 orang temannya mengunjungi Embung Rawasari dengan maksud ingin berenang.

Arnol yang cukup antusias cebur lebih dahulu oleh rekan-rekannya yang lain. Ia menjelaskan, awalnya Arnol terlihat berenang dengan normal, namun setelah beberapa menit, Arnol panik dan meminta pertolongan temannya.

Rekannya sempat berusaha menolong tidak membuahkan hasil.

"Kami dari habis upacara sama-sama ke sini. Jadi awalnya kami mau berenang. Saya tanya dia, bisa berenangkah, dia bilang dia bisa berenang. Pas kami di pinggir, dia lompat. Saya juga tidak sangka kalau dia lompat berenang. Pertamanya dia berenang biasa saja, tapi lama-lama kami lihat dia tiba-tiba angkat tangannya. Setelah itu kami dekati dia, tapi tidak sempat dia langsung hilang," ujarnya, kemarin (17/8).

Setelah kurang lebih sejam dilakukan pencarian Basarnas menemukan jasad Arnol.
"Pas kami cari tidak ketemu akhirnya separuh teman kami pergi ke Basarnas melapor. Sebenarnya kami mau langsung pulang tadi dari sekolah, tapi karena teman ajak ke sini jadi kami ikut saja. Sebelumnya kami sering berenang di sini," tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kaltimtara Octavianto menerangkan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 11.00 WITA oleh beberapa siswa SMP yang merupakan rekan korban. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung menuju lokasi. Namun saat proses pencarian, pihaknya mengalami kendala karena keruhnya air embung.

"Kejadiannya sekitar sekitar jam 10.15 WITA tapi kami baru terima lapor 11.00 WITA yang bernama Tegar dan Cindi yang merupakan siswa satu sekolah korban. Setelah itu kami langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Pada proses pencarian, kami sempat mengalami kendala karena keruhnya air pada embung. Sehingga hal itulah membuat jarak pandang di dalam air terbatas,’ ujar Octavianto. 

"Dengan upaya yang terus kami lakukan, akhirnya korban dapat ditemukan di dasar embung. Kami baru menemukannya sekitar pukul 01.10 WITA dengan kondisi korban yang sudah kaku tidak bernyawa. Setelah itu kami menyerahkan jenazah kepada keluarga korban untuk diperiksa di rumah sakit," jelasnya.

Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kasubag Humas Polres Tarakan Iptu Irianto Zebua menerangkan, saat ini pihaknya sedang dalam proses penyelidikan pada kasus tersebut. 

"Betul, kami sudah mendengar adanya seorang remaja yang tewas akibat tenggelam di Embung Rawasari. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” terangnya.

Pihaknya masih berupaya mengumpulkan 9 teman korban untuk dimintai keterangan. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah kasus ini terdapat ada unsur kesengaajan atau tidak.

"Saat ini kami sudah melakukan olah TKP dan selanjutnya kami akan mengumpulkan rekan-rekannya untuk dimintai keterangan. Kami belum bisa memastikan apakah ini murni musibah atau tidak. Jika meninggalnya ada unsur paksaan dari teman dalam artian didorong jatuh ke air, tentu kami akan proses. Kalau memang tidak terbukti, berarti ini murni musibah," imbuhnya. (*/zac/lim)

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X