Dino Andrian, Nelayan dengan Suara Terbanyak

- Senin, 19 Agustus 2019 | 11:08 WIB

Bak durian runtuh, nasib Dino Andrian (33) yang pertama kali bertarung dalam politik di pemilihan legislatif 2019 dan berhasil meraup suara terbanyak di Kota Tarakan. 2.896 suara di Dapil Tarakan Barat.

 

YEDIDAH PAKONDO

JIKA diperhatikan sekilas, Dino berpenampilan sederhana. Dino merupakan seorang nelayan. "Saya kebetulan nelayan budi daya," ujar Dino mengawali perjumpaannya dengan Radar Tarakan, Senin (12/8) lalu.

Begitulah latar pria yang akhirnya dilantik sebagai anggota DPRD Tarakan dari Partai Hanura itu. "Pekerjaan saya hanya seorang nelayan, itulah mengapa saya ingin berjuang keras dalam menjawab aspirasi para nelayan," kata pria kelahiran Slametharjo, 6 Maret 1986 ini lagi.

Ketertarikan Dino untuk terjun langsung dalam dunia perpolitikan, diawali saat konstestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) yang diselenggarakan pada 2018 lalu. Saat tahapan kampanye pilkada dimulai, Dino tergabung dalam tim pemenangan relawan kampanye dr. Khairul dan Effendhi Djuprianto yang merupakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan saat ini.

"Jadi saat Pak Wali Kota (dr. Khairul) menang, saya mendapat tawaran untuk ikut dalam pertarungan legislatif. Dari sekian banyak parpol yang mendukung, hanya Partai Hanura yang paling siap menerima saya," kenang pria yang hobi berolahraga ini.

Meski begitu, Dino mengaku selalu membangun komunikasi kepada seluruh parpol di Tarakan, namun Partai Hanura yang mengusulkan dirinya untuk maju menjadi salah satu caleg 2019.

Meski pertama kali terjun dalam dunia perpolitikan, Dino bersyukur bisa lolos meraih kursi legislatif. Menurut Dino, dengan kemenangan yang diraih dr. Khairul dan Effendhi Djuprianto memudahkan caleg maupun parpol pengusung untuk maju di Pileg 2019.

Melalui pelaksanaan kampanye dr. Khairul dan Effendhi, Dino belajar dan melihat visi dan misi calon wali kota, kemudian merumuskan tiga isu yang akan menjadi garis perjuangan dirinya di legislatif, yakni pendidikan, olahraga dan perikanan.

Ketika melakukan penetrasi ke masyarakat, tiga isu tersebutlah yang disampaikan Dino. Meski mendapatkan suara terbanyak, namun secara pribadi Dino menyerahkan jabatan kursi kepemimpinan kepada Partai Hanura. Sebab dalam Partai Hanura jumlah perolehan suara memang merupakan salah satu penilaian untuk duduk di kursi pimpinan. Namun ada pula syarat yang lain, seperti senioritas dan loyalitas terhadap partai.

"Selama saya bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat, di mana pun saya ditempatkan itu tidak akan menjadi masalah," katanya.

Menurut Dino, dalam roda pemerintahan, membutuhkan kesamaan visi dan misi antar legislatif dan eksekutif agar dapat berjalan dengan baik. Majunya Dino mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, apalagi Dino juga terlibat dalam organisasi kemasyarakatan.

Pada awalnya Dino menargetkan menang di setiap kelurahan di Tarakan Barat. Namun hasil tidak sesuai harapan, Dino justru kalah di setiap kelurahan. Namun berkat suara yang merata di seluruh kelurahan, membuat Dino meraih suara terbanyak. "Kalau suara terbesar saya ada di Karang Anyar dan Karang Anyar Pantai, karena memang konsentrasi DPRD yang paling besar ada di kelurahan itu," ujarnya. (***/bersambung/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X