Terang di Batas Negara

- Senin, 19 Agustus 2019 | 07:51 WIB
MASYARAKAT Desa Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan kini telah menikmati listrik PLN. Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, 17 Agustus 2019, PLN hadir untuk desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut. Untuk pertama kalinya sejak RI merdeka, harapan warga untuk bisa menikmati listrik PLN akhirnya terwujud. Ini seiring dengan dirampungkannya proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UIW Kaltimra). Bupati Kabupaten Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid bersama Djoko Dwijatno selaku General Manager PLN UIW Kaltimra berkesempatan meresmikan masuknya listrik PLN secara simbolis dengan menyalakan kWh meter di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Midang Krayan, setelah sebelumnya melaksanakan upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di halaman PLN Kantor Pelayanan Krayan, Desa Long Midang Krayan. "Alhamdulillah masyarakat sangat senang sekali. Membangun daerah dari pinggiran sesuai Nawacita itu tidak hanya slogan saja, tetapi sudah bisa kita wujudkan meskipun dalam waktu yang bertahap, kami ucapkan terima kasih kepada PLN sebagai BUMN Hadir untuk Negeri dan juga Kementerian ESDM,” ujar Hj. Asmin Laura. Listrik untuk Long Midang disuplai oleh PLTD Krayan Induk dengan daya mampu 450 kW. Berjalan dengan sistem isolated, PLTD Krayan Induk menyuplai listrik di tiga kecamatan yaitu Krayan Induk, Krayan Timur dan Krayan Barat. Dengan telah masuknya listrik PLN ke Desa Long Midang, maka saat ini angka beban puncak berkisar pada 210 kW. “Sampai hari ini, di Long Midang, kami sudah menyambung untuk 166 pelanggan,” terang Djoko. Desa Long Midang sendiri berjarak sekira 7 km dari PLTD Krayan Induk. Desa Long Midang dapat ditempuh dengan perjalanan udara menggunakan pesawat Nomad milik TNI dari Tarakan dengan waktu tempuh 40 menit menuju Long Bawan. Dari Long Bawan perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat dengan jarak tempuh 11 km untuk kemudian sampai di Desa Long Midang. Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) lainnya, tantangan terbesar dalam penyelesaian proyek listrik perbatasan ini adalah medan yang berat. Akses dan infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memadai, membuat mobilisasi mesin dan peralatan membutuhkan tenaga ekstra. Di sana, PLN menggarap jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 5.25 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 2.69 kms dengan gardu berkapasitas 2x50 kVa. “Memang medannya cukup menantang. Tim kami mulai mengerjakan proyek ini pada bulan Mei 2019 dan selesai pada Agustus 2019. Lebih cepat dua bulan dari yang sebelumnya ditargetkan selesai pada Oktober 2019. Dalam melistriki masyarakat, kami tidak hanya memperhatikan dari sisi kecukupan pembangkitnya saja, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk mengelolanya,” papar Djoko. Pung selaku warga dari Desa Long Midang mengatakan, bahwa masyarakat di sana sudah lama mendambakan masuknya listrik ke daerah mereka. Dengan adanya listrik PLN, praktis kualitas kehidupan mereka menjadi lebih meningkat. “Dulu sebelum ada listrik masuk, kami di sini kalau malam kondisinya gelap, jadi tidak ada kegiatan di tempat kami ini, sekarang bagus sudah terang, anak-anak kami juga bisa belajar malam. Terima kasih PLN karena sudah menerangi desa kami ,” kata Pung. (adv/har)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X