TARAKAN – Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-74 Republik Indonesia (RI) tahun ini, Kamis (15/8) sekitar 100 warga binaan dan petugas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Tarakan mengikuti upaya pemecahan rekor Muri Tarian Kolosal Indonesia Bekerja yang diikuti oleh seluruh lapas di Indonesia.
Kepala Lapas Kelas II-A Tarakan, RB Danang Yudiawan mengatakan, bila ditotal ada sekitar 200 ribu warga binaan dan petugas lapas yang ikut serta dalam upaya pemecahan rekor Muri Tari Kolosal Indonesia bekerja.
“Sebenarnya kami mau ikutkan semua warga binaan kami di sini, namun karena kondisi lapangannya tidak cukup jadi kami mengambil perwakilan dari masing-masing Blok Pesantren, Blok Alpha, Blok Bravo dan Blok Charlie,” tuturnya.
Persiapan untuk mengikuti pemecahan rekor Muri Tari Kolosal Indonesia Bekerja dilakukan selama dua minggu. Para warga binaan bersama petugas lapas berlatih menyamakan gerak tari.
“Sekitar 2 minggu, alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik, meski kondisi cuaca tadi (kemarin) panas,” ujarnya.
Tarian kolosal serentak dilakukan di seluruh lapas di Indonesia setelah mendapatkan perintah di pusat kegiatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang yang terkoneksi dengan unit pelaksana teknis (upt) pemasyarakatan seluruh Indonesia melalui jaringan video conference.
“Tari kolosal ini juga merupakan salah satu ekspresi warga binaan bahwa selama menjalani masa hukuman tidak kehilangan kemerdekaannya. Tetap bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat di bawah bimbingan petugas lapas,” tuturnya.
Dirinya menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan suatu gambaran dedikasi dari Kementerian Hukum dan HAM, khususnya permasyarakatan dalam hal pembinaan warga binaan. “Terlebih momennya mendekati HUT ke-74 RI dimanfaatkan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa kreatifitas tidak terbatas. Walaupun berada di ruang terbatas,” imbuhnya. (jnr/lim)
