TANJUNG SELOR – Dianggap kurang representatif dan cukup tuanya umur gedung di SMA Negeri 1 Tanjung Selor membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara tergerak melakukan perbaikan atau rehap secara total gedung sekolah itu.
Tak tanggung-tanggung, dalam rehapnya, pemerintah menggelontorkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) lebih dari Rp 16 miliar di tahun ini. Tujuannya, yaitu agar sekolah tersebut ke depannya benar-benar representatif. Mengingat, posisinya tepat berada di pusat ibu kota Provinsi Kaltara.
Kepala Disdikbud Kaltara, Sigit Muryono melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA, Hasanuddin mengatakan, terkait desain sekolah itu pun nantinya cukup banyak mengalami perubahan. Yang mana, semula hanya satu lantai. Maka, ke depannya menjadi tiga lantai.
“Ya, perubahan ini sangat wajar. Karena memang posisi sekolah ini berada di Ibu Kota Kaltara. Disamping, upaya dalam menyamai sekolah lainnya. Misal, salah satunya yang ada di Kota Tarakan,’’ ungkapnya kepada Radar Kaltara belum lama ini.
Lanjutnya, mengenai progres pengerjaaannya sendiri. Hasan sapaan akrabnya menyebutkan bahwa nantinya selama 180 hari kalender. Atau tepatnya, pada 26 Desember 2019 ini sudah selesai. Dan kemudian, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan sembari mengevaluasi pelaksanaannya. Sehingga siswa yang ada harapannya dapat segera menempati gadung yang terbilang cukup megah itu.
“Kontraknya itu parsial. Artinya, dalam kurun waktu setahun sudah wajib diselesaikan pembangunannya. Yang kemudian, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan,’’ ujarnya melalui telepon pribadinya.
Adapun, dikatakannya juga, untuk saat ini diketahui sudah pada tahap pemasangan pancang. Ini setelah sebelumnya usai melakukan uji pancang, uji besi dan tahapan lainnya.
“Pancang-pancangnya itu sendiri yang sebelumnya sebagian memang ada di sekolah itu. Tapi, semua tetap dilakukan uji kelaikan sehingga benar-benar kokoh nanti bangunannya,’’ katanya.
Ditanya mengenai nasib siswa yang ada selama proses rehap gedung ? Hasan menuturkan bahwa seluruh siswa tetap dalam kesehariannya mengikuti proses belajar mengajar. Di mana dengan menggunakan bangunan atau gedung lain yang sebelumnya digunakan untuk sarana olahraga dan lainnya.
“Gedung yang dibongkar itu sebagian ada ruang kelas dan guru. Jadi, sementara mereka pindah ke belakang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing. Tidak masalah untuk semuanya. Dan tak mungkin juga menumpang ke sekolah lainnya lantaran keterbatasan ruang juga di sekolah lain,’’ ucapnya.
Ditambahkannya juga, peningkatan sarana dan prasarana (sapras) seperti rehab Gedung SMA Negeri 1 Tanjung Selor ini sejatinya bukan berhenti di sini saja. Melainkan, ke depannya akan kembali memprogramkan serupa pada sekolah-sekolah lainnya di ibu kota.
“Kita mengawalinya di SMA Negeri 1 Tanjung Selor dahulu. Ke depannya, akan terus berlanjut ke sekolah lainnya,’’ tuturnya.
Pihaknya berharap, dari proses yang ada maka semua dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga target penyelesaian pekerjaan pun sesuai dengan kontrak kerja yang ada bersama kontraktornya.
“Kita nanti akan melakukan pemantauan secara langsung juga di lapangan. Untuk memastikan progress pengerjaanya juga,’’ tandasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kaltara, Marthen Sablon mengaku cukup mengapresiasi atas langkah perbaikan gedung di SMA Negeri 1 Tanjung Selor. Pasalnya, memang selaiknya bahwa sekolah di tengah Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor memiliki bangunan yang jauh lebih representatif.
