Karena Proyek Ini, Dua Desa akan Ditenggelamkan

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 09:48 WIB

TANJUNG SELOR – PT Kayan Hidro Energy (KHE) menyatakan bahwa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso. Khususnya di bendungan satu akan berdampak terhadap dua desa.

Dua desa itu, yakni Desa Long Lejuh dan Long Peleban Kecamatan Peso. Dua desa itu dipastikan tenggelam akibat pembendungan sungai Kayan. Sesuai kesepakatan, dua desa tersebut akan di relokasi di tempat yang baru. “Jadi di bendungan satu itu ada dua desa yang akan kita relokasi, tempat relokasi yang baru juga kita sesuaikan dengan permintaan dari masyarakat dua desa tersebut,” ungkap Manager Operasional KHE, Roni kepada Radar Kaltara belum lama ini.

Satu sisi, sambung Roni, dari segi aspek masyarakat juga ingin menggunakan infrastruktur jalan provinsi yang menghubungkan antara Peso dengan Malinau. Satu sisi juga ada Desa Long Peleban yang tidak mau jauh dengan desa yang lama.

“Nantinya di lokasi yang baru itu juga akan dilewati akses rencana pembangunan Kayan II. Jadi dua desa itu tidak akan ketinggalan infrastruktur. Khususnya infrastruktur jalan, sehingga nantinya masyarakat  bisa melalui akses darat,” bebernya.

KHE juga menjamin bahwa relokasi akan tetap mempertahankan kearifan lokal dua desa tersebut. Untuk dampak bendungan sendiri terhadap masyarakat, Roni mengatakan, kalau berbicara dampak sebenarnya banyak sekali dampak positifnya, karena genangan bendungan itu bisa menjadi tempat wisata.

“Sebelumnya teman-teman yang ada di Peso juga sudah kita ajak studi ke Tiongkok untuk melihat apakah nantinya setelah ada bendungan sosial masyarakat akan maju atau tidak,” ujarnya.

Bahkan nantinya, dua desa tersebut akan lebih maju jika dibandingkan desa yang lainnya. Intinya pendapatan masyarakat akan meningkat kalau di lokasi itu ada penghasilan pendapatan.

“Jadi dengan adanya PLTA ini banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” bebernya.

Sementara, Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, untuk studi relokasi dua desa itu sebenarnya sudah dilakukan. jadi saat ini tinggal proses relokasi saja. “Setiap rumah juga telah dilakukan pendataan dari pihak KHE,” bebernya.

Bahkan, dari KHE juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan di relokasi tersebut. Nantinya, dari Pemkab Bulungan juga akan melakukan peninjauan ke lokasi yang akan di relokasi. “Saya berharap segala kelengkapan desa menjadi hal yang utama yang harus diperhatikan pihak KHE,” harapnya.

Dalam melakukan relokasi, jelas Sudjati, harus  memperhatikan  keberlanjutan kehidupan masyarakat, setelah ditempatkan di lokasi yang baru. “Jangan nantinya setelah pindah dibiarkan begitu saja. jadi semua aspek harus diperhatikan,” pungkasnya. (*/jai/udn)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X