Pemprov Komitmen Lawan Terorisme

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 09:43 WIB

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui organisasi perangkat daerah (OPD) teknis seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus memantau pergerakan aksi terorisme di provinsi ke-34 ini.

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie menegaskan, dalam hal ini pihaknya selalu berkomitmen untuk bersama-sama dengan pihak terkait untuk melawan atau memerangi tindakan terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah provinsi termuda Indonesia ini.

”Kita di pemprov memiliki OPD yang ditugaskan untuk mendukung pencegahan aksi terorisme itu. Itu ditunjukkan dengan pemberian dukungan dana hibah kepada FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme),” ujar Irianto kepada Radar Kaltara di Tanjung Selor, Rabu (14/8).

Memang nominalnya tidak begitu besar, kata Irianto. Tapi tentunya bisa untuk bendukung forum ini untuk melakukan tugasnya dalam melakukan koordiansi, komunikasi dan sosialisasi terkait hal-hal yang bisa menimbulkan tindakan terorisme.

Pada tahun 2017, dukungan anggaran yang diberikan sebesar Rp 200 juta. Lalu pada tahun 2018 itu tidak ada, tapi pada tahun ini (2019) pemprov kembali memberikan dana hibah sebesar Rp 50 juta untuk FKPT.

Mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur (Kaltim) ini juga menyebutkan, karena Kaltara ini merupakan wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, maka masyarakat harus tetap waspada.

“Kita ini disebut merupakan daerah lintasan. Memang aksi terorisme itu tidak keihatan secara konkrit, tapi kita lintasan dari Filipina Selatan dan Malaysia,” katanya.

Disebutkannya, mengenai adanya kelompok dari Sabah dan India yang tidak mengerti bahasa Indonesia, meskipun tidak mencurigai tentu dalam hal ini tidak ada salahnya jika masyarakat harus tetap waspada.

Namun, sepanjang mereka melakukan kegiatan agama itu sesuai dengan syariat dan tidak mengganggu, itu tidak dipermasalahkan. “Tapi untuk di Kaltara hingga saat ini kita semua merasakan aman dan damai. Tidak ada gejolak yang berlebihan. Bahkan jika dibandingkan banyak provinsi lain di Indonesia ini, kita justru lebih aman,” sebut Irianto.

Dalam hal ini, Irianto mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprofokasi dengan hal-hal yang belum jelas atau belum pasti. Karena terkait dengan informasi, tentu ada juga yang menyesatkan.

Oleh karena itu, sebelum membagikan informasi yang belum dipahami persis titik permasalahannya, tentu perlu dilakukan kroscek terlebih dahulu sebelum menyebarkannya ke banyak pihak. “Termasuk juga harus banyak bergaul, supaya banyak pengalaman yang kita dapatkan. Saya yakin masyarakat Kaltara sudah membuktikan diri untuk ini,” sebutnya.

Disinggung mengenai jumlah personel yang jumlahnya masih terbatas, Irianto menegaskan jangan mengeluh dengan keterbatasan yang ada. Tapi harus melakukan apa yang bisa dilakukan dengan apa yang dimiliki.

“Itu sudah kita buktikan dengan kehadiran Kaltara yang dimulai dengan tidak ada apa-apa. Sekarang sudah kelihatan hasilnya. Nah, itu harus kita syukuri,” tegasnya.

Adapun yang harus diwaspadai itu adalah rembesan paham radikalisme dan penyalahgunaan narkoba. Ini merupakan hal serius yang harus dilawan dengan melakukan sinergitas antar semua pihak. (iwk/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X