Setelah makan siang, rasanya kurang lengkap tanpa ngemil yang manis-manis. Biasanya camilan-camilan yang crunchy dan kering, dipadukan dengan siraman saus dan mayones. Rasanya pun semakin bervariasi.
Sebut saja sempol, yang dibaluti kocokan telur. Disiram dengan saus sambal, rasanya pun semakin nikmat. Apalagi yang memiliki cita rasa pedas. Dijamin bikin ketagihan.
Nah, membuat camilan ini terbilang kudapan yang sangat sederhana. Bahan-bahannya pun tidak lah sulit. Justru mudah ditemukan dan haraganya cukup terjangkau. Dengan bahan dasar tepung terigu jenis protein sedang, snack ini terasa ringan di mulut.
Tidak harus dari tepung-tepungan. Adapula menggunakan bahan baku lainnya. Seperti cokelat dan kacang tanah yang disangrai. Perpaduan kedua bahan yang disatukan inipun terasa sedap saat dikunyah. Namun yang tidak menyukai manis, atau yang memiliki riwayat penyakit gula alias diabetes melitus.
Biasanya di rumah banyak sekali persediaan pisang. Dikukus, atau digoreng begitu saja sudah biasa. Lazimnya pisang ini diolah menjadi gorengan, atau orang lokal menyebutnya sanggar. Namun dari bahan baku pisang ini, dapat diolah menjadi beragam menu camilan.
Seperti yang dikatakam PIC 1.8 Radar, Mega Retno Wulandary. Ia menjelaskan, dari buah yang identik berwarna kuning ini, dapat diolah menjadi pisang crispy. Menu ini lebih dikenal camilan kekinian, yang sempat viral tahun lalu.
Dikreasikan dengan beragam topping, semakin banyak peminatnya. Mulai dari taburan keju parut, siraman kental manis cokelat, green tea dan glazing lainnya.
Dipadukan dengan tepung bumbu, bentuk tampilannya terlihat keriting dan crunchy. Pantas saja menggugah selera.
“Nah, kalau untuk pisang ini juga tidak asal-asalan. Tapi harus pilih yang mengkal. Karena kalau masih mentah, itu teksturnya keras. Jadi enggak menyatu sama tepungnya yang sudah crunchy. Tapi kalau pisang terlalu matang, itu lembek jadinya seperti sanggar,” jelas wanita berhijab ini.
Menikmati camilan yang manis-manis memang cocok usai makan siang. Selain mengembalikan mood, juga mengusir rasa kantuk. (*/one)
