Maslan, Kritisi Penyaluran Air Bersih di Kawasan Timur

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 10:41 WIB

Tiada pernah terbesit Maslan ingin jadi wakil rakyat dan duduk di DPRD Tarakan. Di garis keluarganya, tidak ada satu orang figur pun yang menjadi politikus. Namun, sejak sang ipar, Ahmad Usman terjun dalam dunia perpolitikan, Maslan pun ikut berkompetisi. Di pemilihan legislatif April 2019 lalu.

 

YEDIDAH PAKONDO

 

KURANG rasanya jika rasa bahagia karena terpilih menjadi salah satu anggota DPRD Tarakan hanya diungkapkan lewat kata. Maslan Abdul Latif, menggelar syukuran di kediamannya usai dilantik sebagai anggota DPRD Tarakan di Gedung Serbaguna Pemkot pada Senin (12/8).

Tahun 2015 lalu merupakan awal Maslan bergabung dalam dunia perpolitikan. Maslan duduk sebagai wakil bendahara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Alasan Maslan bergabung dalam kepengurusan PKB dikarenakan Ahmad Usman, yang merupakan saudara iparnya. “Awalnya diajak, bukan karena niat. Memang ada ketertarikan, tapi kalau untuk menjurus ke parpol itu belum ada. Tapi karena ada ipa,r ya sudah ikut gabung,” beber pria yang merupakan suami dari Dwi Rosa ini.

4 tahun bergabung di PKB, barulah Maslan memutuskan untuk bertarung dalam pemilihan legislatif. Dalam strategi PKB, ada paket pasangan. Nah, saat itu Maslan sepaket dengan Ahmad Usman yang juga bertarung di pemilihan legislatif tingkat provinsi. “Banyak yang pakai paket, jadi kenapa tidak saya bergabung dengan beliau (Ahmad Usman),” ucap pria kelahiran Malaysia, 7 Juli 1984 ini.

Selama 8 bulan berjuang, yakni dengan melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat, akhirnya Maslan menang dengan jumlah 1.686 suara dan urutan pertama di wilayah Tarakan Timur.

“Yang kami tahu hanya berjuang saja. Karena pendaftaran itu Juli 2018, nah habis pendaftaran itu kami sudah mulai jalan sampai akhir, jadi sesuai pepatah bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil,” kata ayah tiga anak ini.

Selama melakukan pendekatan ke masyarakat Tarakan Timur, Maslan menerima keluhan soal air bersih. Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan Lingkas Ujung.

“Air yang dari Embung Persemaian dan Kampung Satu itu saat kemarau, sampainya cuma di daerah yang dekat dengan pipa. Tapi daerah pesisir nggak kebagian. Di sinilah saya melihat bahwa ini masalah, bagaimana caranya agar saat kemarau pembagian air tetap merata, apakah dari segi penambahan embung, atau sistem pembagian air. Inilah yang akan saya perjuangkan untuk masyarakat Tarakan Timur,” jelasnya.

Dalam kehidupan Maslan, dirinya bersyukur lantaran selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga. Untuk itu, Maslan mengaku siap jika ditempatkan di posisi apa saja di lembaga legislatif Tarakan. “Kami semua yang dari PKB siap untuk mengemban tugas. Hanya, sebagai anggota DPRD baru, jadi kami harus giat lagi belajar ke senior-senior. Sebagai anggota PKB, kami semua berpeluang untuk menduduki unsur pimpinan di DPRD, sehingga kami perlu belajar cara memimpin sidang dan sebagainya,” ujarnya.

Namun, jika nantinya tidak menjadi bagian dari unsur pimpinan di DPRD, Maslan menyatakan bahwa pihaknya tetap bersikap legawa. Untuk itu siapa pun yang akan menjadi ketua, akan diterima pihaknya.

Untuk diketahui, sebelum masuk ke dunia perpolitikan, Maslan merupakan seorang petani tambak. Di samping itu juga mempunyai usaha yang bergerak di bidang bisnis perikanan.  “Orang tua memang dulu petambak, jadi saya ikut usaha orang tua,” pungkasnya. (***/bersambung/lim)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X