Karhutla Hanguskan Lahan 205,7 Ha

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 10:34 WIB

TANJUNG SELOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kaltara mulai dari Januari hingga 12 Agustus 2019 menghanguskan lahan seluas 205,7 hektare (ha).

Kepala BPBD Kaltara, Muhammad Pandi mengatakan, dari jumlah karhutla tersebut, yang paling luas terjadi di Kabupaten Nunukan, yakni 118,7 ha. Jumlah itu terdiri dari 48 kejadian. Kemudian disusul Kabupaten Bulungan dengan luasan 50,75 ha (selengkapnya di grafis). “Ini data yang dilaporkan kabupaten/kota ke kami. Untuk Kabupaten Malinau itu bukan tidak ada kejadian, tapi sementara ini mereka masih proses melakukan pengiriman data ke kami,” ujar Pandi kepada Radar Kaltara di acara Respons Kaltara, Selasa (13/8).

Namun, untuk koordinasi yang dilakukan dengan BPBD kabupaten/kota sejauh ini tetap berjalan dengan baik dan lancar, baik itu melalui telepon maupun dalam pertemuan secara langsung dalam kegiatan monitoring ke kabupaten/kota. Hal itu dilakukan untuk menjalankan standar operasional prosedur (SOP) BPBD, yakni setiap bencana yang terjadi setiap harinya wajib hukumnya dilaporkan ke pemerintah pusat, dalam hal ini ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Itu melalui radio yang dibuka mulai dari pukul 08.00 Wita, tapi laporan jam 4 sore (pukul 16.00 Wita). Atau atau tidak ada bencana, itu wajib kami lakukan sistem sesuai SOP itu,” jelas Pandi.

Pastinya, dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan sejumlah pihak terkait, hingga saat ini pihaknya tidak ada menemukan kesulitan atau kendala dalam menjalankan SOP tersebut. Termasuk dalam menyikapi setiap persoalan yang terjadi.

Sekretaris Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltara, Maryanto menambahkan, untuk mengantisipasi karhutla di provinsi termuda Indonesia ini, pihaknya membutuhkan peran serta masyarakat. Sebab, jika berharap dengan petugas, jumlahnya masih sangat terbatas. “Dengan begitu, kita membentuk masyarakat peduli api. Jadi, mereka ini akan membantu di setiap ada kejadian, seperti kebakaran. Tentu itu ada kriteria yang kami pilih untuk ditetapkan menjadi masyarakat peduli api,” sebutnya.

Dalam hal ini, mereka yang ditetapkan sebagai masyarakat pedui api ini berdomisili di daerah yang rawan karhutla. Bahkan, masyarakat peduli api ini menjalankan tugasnya dengan suka rela tanpa diberikan gaji.

Pastinya, upaya pencegahan akan tetap dilakukan. Hanya saja untuk penindakan kepada pelaku perseorangan, belum pernah dilakukan di Kaltara. Sebab, belum pernah ditemui secara langsung pihak-pihak yang dengan sengaja melakukan pembakaran. (iwk/ash)

 

Kejadian Karhutla di Kaltara Periode Januari–Agustus 2019:

Daerah                     Luasan                                  Jumlah Kasus

Malinau                    (dalam pendataan)          (dalam pendataan)

Tana Tidung            18,25 Ha                                      14

Nunukan                 118,7 Ha                                       48

Tarakan                   18 Ha                                           30

Bulungan                 50,75 Ha                                      17

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X