Hari Raya Idul Adha atau dikenal pula hari raya kurban. Puncak perayaan Hari Raya Idul Adha ini diperingati dengan melakukan salat ied, dan disusul dengan penyembelihan hewan kurban. Seperti kambing dan sapi.
Maka tidak heran, pada perayaan Idul Adha ini sangat identik dengan menu serba daging kambing dan sapi. Diolah menjadi sate, gulai, rendang, sop tulang, dan masih banyak menu favorit lainnya.
Selain menu serba daging kambing dan sapi, Hari Raya Idul Adha juga identik dengan buras, ketupat, tumbu atau beras yang dimasak dalam balutan daun pisang dan daun kelapa.
Terbayang kan kenikmatan olahan dari daging kambing dan sapi, yang disantap bersama buras, ketupat serta tumbu. Lengkap dengan bumbu dan rempah yang menyantu dengan kuahnya, bikin ketagihan. Tapi jangan sampai mengonsumsi daging-dagingan secara berlebihan. Apalagi yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Nah, tidak hanya masakan nusantara loh. Adapula menu khas negara luar yang sudah masuk di dalam negeri. Rasanya yang cocok di lidah masyarakat lokal, tak heran menunya diadopsi. Tidak hanya saat perayaan hari besar saja, namun menu-menu inipun dapat ditemui saat hari biasa.
Owner Bulungan Steamboat House, Nasar Al-Amrie mengatakan, selain khas nusantara seperti rawon dan sop tulang, adapula makanan yang diadopsi dari negara luar. Meski dari luar negeri, tapi cocok loh di lidah. Seperti nasi briyani, yang dimasak bersama rempah-rempah. Seperti kapulaga, jintan, bawang merah, bawang putih yang ditumis menggunakan minyak samin.
Nah, khusus nasi briyani ini dapat menggunakan daging ayam, daging sapi dan seafood. Dilengkapi dengan tambahan daun kari, semakin menambah aroma dan rasanya. “Spesialnya di nasi briyani ini kita memakai daun kari. Makanya kita menanam daun kari untuk menyempurnakan rasa kari dan nasi briyani,” katanya saat ditemui tim kuliner Radar Tarakan di Jalan Jeruk, Tanjung Selor.
Daun kari inipun dipadukan dengan martabak kari ayam. Jika sebelumnya mengenal martabak manis dan telur, adapula martabak dengan rasa gurih dengan kari ayamnya loh. Martabak inipun dapat dinikmati kapan saja, tanpa harus menunggu perayaan hari besar. (*/one/fly)
