Bupati Minta Cari Sumber Dugaan Limbah

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:41 WIB

TANJUNG SELOR - Secara berulang Sungai Tanjung Rumbia, Tanjung Selor yang merupakan anak dari Sungai Kayan kembali terindikasi mengalami pencemaran. Sebab, beberapa kali terlihat air sungai itu kotor seperti tercemar limbah oli.

Kondisi itu terjadi pada air di sungai tersebut saat kondisi pasang. Meski durasinya tidak terlalu lama, namun sebarannya tampak cukup luas. Mulai dari bibir kiri hingga kanan sungai.

Saat dikonfirmasi, Bupati Bulungan, H. Sudjati mengaku sejauh ini belum mendapatkan informasi pasti sumber dari dugaan pencemaran yang kembali terulang itu. Tapi ia tetap meminta kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mencari sumber dugaan limbah itu.

“Baru-baru ini DLH juga sudah melakukan pengambilan sampel air untuk diuji laboratorium. Tapi sampai sekarang saya juga belum mendapat informasi pastinya seperti apa,” ujar Sudjati kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor belum lama ini.

Menurutnya, kondisi ini tidak dapat dibiarkan. Karena ditakutkan dugaan pencemaran itu mengandung zat berbahaya. Terlebih air sungai itu dimanfaatkan untuk sebagai sumber air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Tanjung Selor.

Mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan ini mengatakan, kondisi itu bisa saja diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah satunya ada orang uang mengganti oli mesin di perahu. Tapi untuk yang lebih besar dari itu, sepengetahuannya tidak ada.

Menyikapi hal itu, Plt Kepala DLH Bulungan, Abdul Hafidh mengatakan, perihal dugaan pencemaran itu, sejauh ini juga sedang dicari tahu oleh pihaknya dari mana sumbernya. Ia menyebutkan, meskipun sungai itu jaraknya sangat dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gunung Seriang, namun dapat dipastikan bahwa dugaan limbah itu bukan dari PLTU tersebut. Alasannya, karena PLTU itu hingga kini belum beroperasi.

“Sementara ini kita belum bisa pastikan. Karena tidak menutup kemungkinan dugaan limbah ini bersumber dari permukiman penduduk, karena sungai ini tembus sampai ke Jelarai dan muaranya inikan juga sampai ke laut,” sebutnya.

Tapi untuk saat ini, beberapa langkah preventif tetap dilakukan sambil mencari tahu sumber dari dugaan limbah ini. Salah satunya dengan memasangkan plang larangan membuang limbah ke sungai. Karena, jika itu terjadi tentu akan ada sanksi bagi pelakunya.

“Pastinya tetap akan kita tindaklanjuti. Sambil kita mencari informasi, sambil juga kita melakukan pemantauan di lapangan,” jelasnya. (iwk/eza)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X